Breaking News

Menambang Pasir di Sungai Bantu Cegah Kedangkalan

WONOSOBO - Warga masyarakat Dusun Klurahan Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto melakukan penambangan pasir di Sungai yang berada di sebelah selatan dusun dengan mengunakan alat manual.



Satumenitnews.com - Salah satu penambang pasir Warga Klurahan Tunimen mengungkapkan, ada beberapa warga dusun Klurahan yang berprofesi menjadi penambang pasi di sungai ini, dan hampir tiap hari mereka dihadapkan dengan situasi yang sangat mengkhawatirkan.


"Ada beberapa orang yang setiap hari mencari pasir di sungai ini dengan mengunakan alat manual atau seadanya seperti engkrak untuk mengeruk pasir dan keranjang untuk mengangkut dari sungai ke darat. Dalam mencari pasir kami tetap mengutamakan kewaspadaan, berhati-hati untuk keselamatan, karena saat ini sedang musim hujan dan banjir," ujarnya


Menurutnya, menambang pasir di sungai tidak merusak alam karena pengerukan material yang dikakukan di bantaran sungai dengan mengunakan alat-alat manual, dan penambang pasir menghindari pengerukan di tepian sungai karena bisa mengikis bawah tanggul lahan pertanian yang akan menyebabkan kelongsoran.


"Penambangan pasir di sungai tidak merusak alam, akan tetapi lebih menjaga alam dari kerusakan, salah satunya membantu mengurangi dan mencegah kedangkalan sungai sehingga ketika banjir, debit air tidak naik ke lahan pertanian yang bisa mengakibatkan longsor pada tanggul-tanggul sawah pinggiran sungai," ujarnya, Sabtu (06/03/21).


Lanjutnya, berbeda dengan pengalian pasir di darat, meskipun ada yang menggunakan linggis dan cangkul ada juga yang mengunakan alat berat (Bego) untuk mengeruk material di alam yang berada di lereng-lereng pegunungan.


"Saya rasa penggalian pasir di darat di sekeliling kaki gunung akan sangat membahayakan lingkungan sekitar, karena penahan air ketika terjadi hujan sudah rata dan dikhatirkan bisa menjadi penyebab kelongsoran dan banjir karena kurangnya penahan debit air," beber Tunimen.


Ia menambahkan, dalam sehari material yang dihasilkan hanya setengah rit karena saat ini masih musim hujan dan banjir, sedangkan penambangan pasir di musim kemarau akan lebih banyak didapat karena penumpukan pasir di sungai lebih tebal.


"Musim banjir pasir tidak banyak yang mengendap di bantaran sungai, karena material yang dari pegunungan terus terbawa arus sampai ke muara. Sedangkan musim kemarau banyak endapan pasir yang sangat tebal meskipun air tetap mengalir tapi tidak deras sehingga pasir masih bisa mengendap di tempat-tempat penambangan," tutup Tunimen. (Budilaw79)

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...