Dikenal Unik, Rempeyek Kacang Wonosobo Sampai Luar Kota
satumenitnews - Rempeyek kacang sudah menjadi cemilan yang digemari oleh semua lapisan masyarakat karena rasanya yang renyah dan gurih. Namun ada yang membuat rempeyek asal Wonosobo ini berbeda. Cita rasa khas dari daun kucai, membuat rempeyek ini digemari masyarakat.
Membuat rempeyek dengan rasa yang lezat dan gurih tidak mudah prosesnya, dengan bahan baku yang benar-benar berkualitas dengan komposisi tepung tapioka, tepung beras, telur, santan, dan bumbu dari rempa rempah.
Rempeyek kacang wonosobo dikenal sangat unik dengan adanya sayur kucai, karena dikota lain tidak ada rempeyek yang pakai kucai. Selain memperindah makanan, kucai juga membuat aroma wangi rempeyek tersebut.
Eko Sugiarto sudah menjalani usaha pembuatan rempeyek sejak 2002, dari hanya memproduksi rempeyek kacang saja, sekarang sudah ada produk lainnya. Diantaranya rempeyek teri, kripik tempe, petos (kripik tempe) dan bahan tiwul singkong. Ia mengaku usaha kecilnya belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah, selama ini dilakukannya secara mandiri.
Rempeyek kacang wonosobo dikenal sangat unik dengan adanya sayur kucai, karena dikota lain tidak ada rempeyek yang pakai kucai. Selain memperindah makanan, kucai juga membuat aroma wangi rempeyek tersebut.
Eko Sugiarto sudah menjalani usaha pembuatan rempeyek sejak 2002, dari hanya memproduksi rempeyek kacang saja, sekarang sudah ada produk lainnya. Diantaranya rempeyek teri, kripik tempe, petos (kripik tempe) dan bahan tiwul singkong. Ia mengaku usaha kecilnya belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah, selama ini dilakukannya secara mandiri.
"Saya ingin mandiri mas, tidak tergantung pada orang lain," ujarnya.
Usahanya yang bernama Bunga Bakung beralamat di Dusun Kaplingan Weron indah 2 Rt 07 Rw 04 kelurahan Mlipak, kecamatan Wonosobo.
Dalam sehari Eko membuat rempeyek siap konsumsi sekitar 60 bungkus ukuran 0,25 kg. Hasil karyanya tersebut dikirim ke puluhan outlet makanan dan oleh-oleh di Wonosobo dan Jogjakarta. Dia juga melayani pembelian secara online memanfaatkan aplikasi belanja yang ada di Indonesia.
Produknya mempunyai kelebihan cita rasa yang crispy, renyah, rasa bumbu yang pas gurih, dan kelezatanya bisa di bandingkan dengan yang lain dan bisa bertahan selama 4 bulan, karena proses penggorengan mengunakan minyak yang bekualitas.
"Saya tidak pernah menggunakan minyak curah ketika menggoreng rempeyek dan makanan kecil lainya tapi pakai minyak kemasan, karena minyak sangat berpengaruh kepada tingkat keawetan pada makanan. minyak yang bagus akan membuat makanan lebih tahan lama," jelasnya kamis (08/10).
"Hampir rata-rata pembuat rempeyek kacang dengan bahan baku yang sama tapi cara pengolahan mulai dari composisi dan taeming membalikan rempeyek ketika digoreng itu yang mentukan kesempurnaanya. Besar kecilnya api juga sangat berpengaruh pada proses penggorengan bagaimana biar bisa stabil menjadikan rempeyek bisa renyah atau crispi dan tidak gosong," papar Eko.
Eko mengaku ada perbedaan tingkat kesulitan dari 5 produk yang dibuatnya. Ketika menggoreng rempeyek kacang bagaimana kacang tidak lepas dari tepung waktu di goreng, sedangkan petos harus menempelkan tempe satu persatu dan tidak menggunkan alat langsung menggunakan tangan, untuk peyek teri kesulitan bahan baku teri karena susah didapat di Wonosobo dan sangat langka di pasaran hanya mengandalkan Nelayan dan penjual teri kusus dari Demak. Sedangkan produk lain tingkat kesulitan sangat minim.
"Dalam 1 (satu) bulan mendapat profit minimal 120% dari modal usaha yang diambil dari harga tinggi bahan baku dipasar," pungkas Eko. (Budilaw79)
Tidak ada komentar