Di Wonosobo Orang Dalam Pemantauan (ODP) Terus Bertambah dan 3 Orang Pasien Dalam Perawatan (PDP) Sembuh
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) karena dicurigai tertular Sars-Cov-2 penyebab Covid-19 atau lebih akrab kita sebut Korona di Kabupaten Wonosobo per hari Rabu Tanggal 18 Maret 2020 bertambah, dari 146 sehari sebelumnya menjadi 218 orang. Kepastian terkait hal tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Pemkab Wonosobo untuk penanganan dan penanggulangan wabah Covid-19, dr Riyatno di Crisis Centre Setda Wonosobo, Rabu (18/3).

“Berdasar wilayah perjalanan ditemukan 127 orang melakukan perjalanan dari luar negeri dan 91 orang melakukan perjalanan dari luar Kabupaten Wonosobo, sementara hasil pemantauan teman-teman di Puskesmas, sebanyak 164 orang tidak menunjukkan gejala setelah melakukan perjalanan dari Negara maupun daerah terjangkit, sementara sisanya 29 orang menjalani rawat jalan di Puskesmas, dan 24 lainnya menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit,” bebernya.
Dalam keterangannya sebagai upaya pemutakhiran informasi terkini terkait penanganan penyebaran virus Korona (Covid-19) di Kabupaten Wonosobo, Riyatno juga menyebutkan bahwa satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sehari sebelumnya hendak dirujuk ke RS Wongsonegoro Semarang kondisinya semakin membaik.
“RS Rujukan pertama di Semarang ternyata belum siap menerima PDP dari Wonosobo sehingga kami masih menunggu ketersediaan tempat perawatan, tapi kondisi PDP saat ini semakin membaik,” lanjutnya.
Meski kemungkinan orang dengan resiko tertular bertambah, ia berharap jumlah PDP tidak lagi meningkat karena sampai saat ini Kabupaten Wonosobo belum bisa melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen pasien terduga Covid-19. “Kami masih terus berkoordinasi dengan laboratorium yang mampu menangani pemeriksaan virus Korona agar bisa mengambil spesimen di sini,” jelas Riyanto.
Kabar baik lainnya terkait perkembangan Ppasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Wonosobo, menurut Riyatno adalah sembuhnya 3 orang pasien yang beberapa waktu terakhir menjalani perawatan di RSUD Setjonegoro.
Sementara itu, berkaitan dengan penanganan dan penaggulangan wabah yang telah menghantui dunia selama 4 bulan terakhir tersebut, Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo mengaku telah mengeluarkan edaran untuk para ASN agar memulai era bekerja di rumah (Work From Home).
Keputusan tersebut diambil sebagai tindak lanjut dari edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Menurut Andang, Para ASN di lingkup Pemkab Wonosobo tidak akan sepenuhnya bekerja dari rumah, karena akan dibagi dalam sistem shift sesuai dengan kebijakan OPD masing-masing. Bagi para staf pelaksana maupun pejabat di eselon III maupun IV.
“Jadwal kerja menyesuaikan dengan tanpa mengurangi hak publik untuk mendapatkan pelayanan. Sebagai contoh apabila pada hari itu Kepala Dinas kerja dari rumah, maka Sekretaris Dinas akan berada di kantor, dan sebaliknya,” terangnya. (Anj)

Di Wonosobo Orang Dalam Pemantauan (ODP) Terus Bertambah dan 3 Orang Pasien Dalam Perawatan (PDP) Sembuh
Dari Riwayat perjalanan orang dalam pemantauan (ODP), Riyanto menyebut 127 orang melakukan perjalanan dari luar negeri dan 91 orang melakukan perjalanan dari luar Kabupaten Wonosobo di wilayah Indonesia.“Berdasar wilayah perjalanan ditemukan 127 orang melakukan perjalanan dari luar negeri dan 91 orang melakukan perjalanan dari luar Kabupaten Wonosobo, sementara hasil pemantauan teman-teman di Puskesmas, sebanyak 164 orang tidak menunjukkan gejala setelah melakukan perjalanan dari Negara maupun daerah terjangkit, sementara sisanya 29 orang menjalani rawat jalan di Puskesmas, dan 24 lainnya menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit,” bebernya.
Dalam keterangannya sebagai upaya pemutakhiran informasi terkini terkait penanganan penyebaran virus Korona (Covid-19) di Kabupaten Wonosobo, Riyatno juga menyebutkan bahwa satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sehari sebelumnya hendak dirujuk ke RS Wongsonegoro Semarang kondisinya semakin membaik.
“RS Rujukan pertama di Semarang ternyata belum siap menerima PDP dari Wonosobo sehingga kami masih menunggu ketersediaan tempat perawatan, tapi kondisi PDP saat ini semakin membaik,” lanjutnya.
Meski kemungkinan orang dengan resiko tertular bertambah, ia berharap jumlah PDP tidak lagi meningkat karena sampai saat ini Kabupaten Wonosobo belum bisa melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen pasien terduga Covid-19. “Kami masih terus berkoordinasi dengan laboratorium yang mampu menangani pemeriksaan virus Korona agar bisa mengambil spesimen di sini,” jelas Riyanto.
Kabar baik lainnya terkait perkembangan Ppasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Wonosobo, menurut Riyatno adalah sembuhnya 3 orang pasien yang beberapa waktu terakhir menjalani perawatan di RSUD Setjonegoro.
Sementara itu, berkaitan dengan penanganan dan penaggulangan wabah yang telah menghantui dunia selama 4 bulan terakhir tersebut, Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo mengaku telah mengeluarkan edaran untuk para ASN agar memulai era bekerja di rumah (Work From Home).
Keputusan tersebut diambil sebagai tindak lanjut dari edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Menurut Andang, Para ASN di lingkup Pemkab Wonosobo tidak akan sepenuhnya bekerja dari rumah, karena akan dibagi dalam sistem shift sesuai dengan kebijakan OPD masing-masing. Bagi para staf pelaksana maupun pejabat di eselon III maupun IV.
“Jadwal kerja menyesuaikan dengan tanpa mengurangi hak publik untuk mendapatkan pelayanan. Sebagai contoh apabila pada hari itu Kepala Dinas kerja dari rumah, maka Sekretaris Dinas akan berada di kantor, dan sebaliknya,” terangnya. (Anj)
Tidak ada komentar