Bupati Wonosobo Bagikan Dua Ribu Masker Standar Di Pasar Kertek
Wonosobo, - Bupati Wonosobo, Eko Purnomo bersama Asisten Pemerintahan Dan Kesra Setda serta sejumlah pimpinan OPD yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan COVID19 terlihat turun langsung membagikan masker demi menekan potensi penyebaran virus yang kini telah menginfeksi 400 ribu orang lebih di 196 Negara itu. Tak kurang dari 2000 unit masker standard kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona, dibagikan kepada para pedagang dan pengunjung Pasar Kertek, Jumat, (27/3/2020).
"Saya mengajak kepada semua para pedagang dan pengunjung pasar, termasuk warga masyarakat Kertek untuk lebih berdisiplin lagi menjaga kebersihan dan pola hidup sehat agar terhindar dari infeksi virus Corona. Jaga kebersihan pasar, disiplin membersihkan diri dengan mencuci tangan serta mengenakan masker agar terhindar dari resiko penularan," ucapnya melalui pengeras suara.
Terkait kelangkaan masker maupun hand sanitizer, Bupati menyebut hal itu dapat disiasati dengan membuat sendiri secara sederhana. "Masker bisa dibuat dengan bahan kain yang sudah tidak dipakai, begitu pula dengan hand sanitizer juga bisa dibuat mandiri dengan bahan bahan alami di sekitar lingkungan masing masing." tandasnya.
Sementara itu M. Azis Wijaya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda, terkait kegiatan Bupati di pasar Kertek mengatakan keramaian di psar kertek perlu perhatian dan pengawasan ketat mengingat banyak pedagang maupun pengunjung tidak mengenakan pelindung diri minimal seperti masker, terlebih banyak pedagang dan pembeli berasal dari luar kota karena pasar kertek menjadi salah satu pusat perdagangan lintas kota.
"Kami melihat di lingkungan pasar Kertek yang begitu ramai, masih banyak pedagang maupun pengunjung tidak mengenakan pelindung diri minimal seperti masker, padahal seperti kita ketahui bersama, virus korona berpotensi menyebar selain melalui kontak fisik, juga bisa melalui droplet seperti bersin atau air liur. Terlebih banyak pedagang dari luar Kabupaten Wonosobo yang keluar masuk baik jualan maupun membeli di sini," terang Asisten Pemerintahan Setda M Azis Wijaya ketika ditemui di sela kegiatan.
Mengingat pentingnya peran masker itulah, Azis mengaku mengajak sejumlah lembaga swasta untuk turut berpartisipasi memberikan fasilitas pelindung kepada warga secara cuma-cuma. Harapannya, baik pengunjung maupun pedagang yang beraktifitas di dalam pasar, lebih terlindung dari potensi resiko terpapar oleh virus COVId19 yang hingga kini belum ditemukan obatnya.
Selain untuk membagikan alat pelindung wajah, kehadiran Bupati ke pasar tradisional Kertek, disebut Azis juga dalam rangka melakukan pemantauan harga-harga kebutuhan pokok yang kemungkinan terimbas situasi pencegahan COVID19. "Seperti kita ketahui bersama bahwa kebijakan pemerintah untuk meminta warga masyarakat sementara ini lebih banyak tinggal di rumah tentu membawa konsekuensi pada kondisi ekonomi, termasuk harga kebutuhan pokok masyarakat," jelasnya. Bupati, menurut Azis berupaya agar kondisi pasar akibat kebijakan penanganan corona tetap stabil sehingga tidak ada produk maupun komoditas pokok yang mengalami lonjakan harga ataupun langka di pasaran. (Anj)
Bupati Wonosobo Bagikan Dua Ribu Masker Standar Di Pasar Kertek
Kepada para pedagang dan pengunjung Pasar Kertek, Eko meminta agar kewaspadaan terhadap resiko paparan virus korona selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat."Saya mengajak kepada semua para pedagang dan pengunjung pasar, termasuk warga masyarakat Kertek untuk lebih berdisiplin lagi menjaga kebersihan dan pola hidup sehat agar terhindar dari infeksi virus Corona. Jaga kebersihan pasar, disiplin membersihkan diri dengan mencuci tangan serta mengenakan masker agar terhindar dari resiko penularan," ucapnya melalui pengeras suara.
Terkait kelangkaan masker maupun hand sanitizer, Bupati menyebut hal itu dapat disiasati dengan membuat sendiri secara sederhana. "Masker bisa dibuat dengan bahan kain yang sudah tidak dipakai, begitu pula dengan hand sanitizer juga bisa dibuat mandiri dengan bahan bahan alami di sekitar lingkungan masing masing." tandasnya.
Sementara itu M. Azis Wijaya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda, terkait kegiatan Bupati di pasar Kertek mengatakan keramaian di psar kertek perlu perhatian dan pengawasan ketat mengingat banyak pedagang maupun pengunjung tidak mengenakan pelindung diri minimal seperti masker, terlebih banyak pedagang dan pembeli berasal dari luar kota karena pasar kertek menjadi salah satu pusat perdagangan lintas kota.
"Kami melihat di lingkungan pasar Kertek yang begitu ramai, masih banyak pedagang maupun pengunjung tidak mengenakan pelindung diri minimal seperti masker, padahal seperti kita ketahui bersama, virus korona berpotensi menyebar selain melalui kontak fisik, juga bisa melalui droplet seperti bersin atau air liur. Terlebih banyak pedagang dari luar Kabupaten Wonosobo yang keluar masuk baik jualan maupun membeli di sini," terang Asisten Pemerintahan Setda M Azis Wijaya ketika ditemui di sela kegiatan.
Mengingat pentingnya peran masker itulah, Azis mengaku mengajak sejumlah lembaga swasta untuk turut berpartisipasi memberikan fasilitas pelindung kepada warga secara cuma-cuma. Harapannya, baik pengunjung maupun pedagang yang beraktifitas di dalam pasar, lebih terlindung dari potensi resiko terpapar oleh virus COVId19 yang hingga kini belum ditemukan obatnya.
Selain untuk membagikan alat pelindung wajah, kehadiran Bupati ke pasar tradisional Kertek, disebut Azis juga dalam rangka melakukan pemantauan harga-harga kebutuhan pokok yang kemungkinan terimbas situasi pencegahan COVID19. "Seperti kita ketahui bersama bahwa kebijakan pemerintah untuk meminta warga masyarakat sementara ini lebih banyak tinggal di rumah tentu membawa konsekuensi pada kondisi ekonomi, termasuk harga kebutuhan pokok masyarakat," jelasnya. Bupati, menurut Azis berupaya agar kondisi pasar akibat kebijakan penanganan corona tetap stabil sehingga tidak ada produk maupun komoditas pokok yang mengalami lonjakan harga ataupun langka di pasaran. (Anj)
Tidak ada komentar