ANTRI 20 TAHUN UNTUK HAJI
Antrean Mencapai 20 Tahun, Calon Jamaah Haji Wonosobo Diminta Waspadai Penipuan
Sekretaris Jenderal Pengurus pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Samidin Nasir menegaskan pentingnya kesabaran dan keikhlasan bagi setiap calon Jamaah Haji yang kini sudah mendapat nomor antrian berangkat ke tanah suci. "Masa tunggu paling lama di Indonesia sekarang sudah mencapai 36 tahun, tapi itu masih terhitung lebih singkat bila dibandingkan dengan di Negara tetangga Malaysia yang masa tunggunya bahkan sampai 73 tahun," ungkap Samidin di depan lebih dari 3000, anggota IPHI Kabupaten Wonosobo yang mengikuti pengajian Akbar dan Istighotsah di Pendopo Bupati, Sabtu (24/3).
Kesabaran bagi setiap calon Haji Wonosobo yang saat ini juga mesti menunggu pemberangkatan sampai 20 tahun, menurut pria yang juga ketua Komisi Pengawasan Haji Indonesia (KPHI) itu menjadi penting, mengingat banyak kasus penipuan muncul justru akibat calon Haji tidak sabar. "Banyak sudah calon Haji yang karena ingin cepat berangkat sehingga menempuh segala cara, dan akhirnya justru menjadi korban pengibulan alias penipuan," jelas Nasir. Keberangkatan seorang calon Jamaah Haji, disebut Nasir sudah diatur sistem secara online sehingga seperti urut kacang. Namun demikian, ia juga mengaku sering bertemu dengan jamaah yang berhasil berangkat haji jauh lebih cepat dari waktu yang semestinya, karena berbagai sebab.
Hal itu dikatakannya merupakan ketentuan dari Alloh swt, termasuk dengan aturan baru dimana kursi Haji bisa diwariskan apabila calhaj yang bersangkutan berhalangan tetap dan tidak dapat berangkat. "Karena itu, saya pesan kepada para calon Jamaah haji dari Kabupaten Wonosobo ini agar jangan pesimis, serta gunakan waktu tunggu untuk mempersiapkan fisik dan mental secara lebih baik agar kelak ketika berada di tanah suci mampu menjalankan semua rukun haji dengan maksimal," tandasnya.
Pesan-pesan dari Sekjen IPHI pusat tersebut, menurut Ketua IPHI Wonosobo KH Supomo Ibnu Sahid menjadi pencerahan bagi setiap anggota, sehingga selepas dari mengikuti acara di pendopo bisa menyampaikan ulang kepada kerabat ataupun tetangga di sekitar mereka. "IPHI ini merupakan rumah besar bagi umat, yang kami inginkan mampu menunjukkan peran dan menampilkan Islam adalah rahmat bagi sekalian alam, atau Rahmatan Lil Alamin," jelas Supomo.
Setiap anggota IPHI, menurutnya mesti memahami bahwa mereka memiliki peran dan kontribusi bagi kemaslahatan umat dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Kami mengangkat tema peringatan Harlah ke 28 kali ini adalah Meningkatkan kontribusi IPHI untuk kemaslahatan umat dan tegaknya NKRI sebagai wujud dari keinginan agar Negara kita senantiasa kokoh, guyup rukun warganya serta saling peduli," beber Supomo.
Selain menggelar pengajian Akbar dan Istighotsah, peringatan Hari lahir IPHI menurut Supomo juga diisi dengan pawai taaruf keliling Kota untuk menununjukkan bahwa IPHI mampu bergandengan tangan dengan semua pihak untuk menciptakan suasana sejuk dan nyaman di Wonosobo.(***)
Tidak ada komentar