WONOSOBO - Adanya virus pandemi Covid-19 tidak menyurutkan warga Dusun Kliwonan Desa Karangluhur Kecamatan Kertek untuk tetap berkarya. Hampir 40 orang warga melakoni budidaya kambing jenis gembel, baik diternak maupun penggemukan di kandang milik warga.
Katanya, khusus kambing penggemukan dijual pada bulan Muharram atau menjelang hari raya Idul Adha. Pada tahun 2020 dusun Kliwonan menjadi salah satu dusun pemasok kambing terbanyak ke luar kota, seperti Jogjakarta dan Jakarta. Jumlah yang dijual hingga mencapai 1.000 ekor kambing.
"Semoga dengan adanya budidaya kambing di Dusun Kliwonan ini, saya berharap akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga masyarakat," tutup Mutohar. (Budilaw79/e2)
Mutohar Kadus Dusun Kliwonan Desa Karangluhur Kecamatan Kertek |
Selama Pandemi, Budidaya Kambing di Desa Karangluhur Justru Alami Peningkatan
satumenitnews.com - Hal tersebut disampaikan Kadus Kliwonan Mutohar, semenjak adanya virus pandemi Covid-19 kegiatan masyarakat banyak yang vakum sampai dengan saat ini, namun budidaya kambing yang dijalankan warga justru semakin menggeliat.
"Sekitar 40 orang warga Kliwonan mencoba melakoni budidaya kambing ternak dan penggemukan secara mandiri. Saat ini ada sekitar 400 kambing yang dipelihara di dusun ini," ungkapnya, Kamis (11/03/21).
Ia mengungkapkan, dalam budidaya kambing tersebut pernah mengalami angka kematian cukup tinggi, dari pemeliharaan 70 ekor kambing pernah mati 11 ekor. Hal tersebut terjadi sebelum warga mengikuti penyuluhan tata cara penanganan dan pemeliharaan kambing dengan baik dan benar dari Dinas Peternakan Wonosobo.
"Setelah adanya penyuluhan dari Dinas Peternakan Wonosobo, sekarang sangat minim angka kematian kambing karena peternak sudah mengetahui cara pemeliharaanya," ucapnya.
Mutohar menjelaskan, perkembangan budidaya dan penggemukan kambing yang dilakukan oleh warganya sudah ada peningkatan signifikan.
"Peternak di sini sangat fokus dalam menangani kambing jenis gembel yang dibudidaya, terlihat ada perkembangan yang sangat bagus, baik kambing ternak maupun kambing penggemukan," ujarnya.
"Sekitar 40 orang warga Kliwonan mencoba melakoni budidaya kambing ternak dan penggemukan secara mandiri. Saat ini ada sekitar 400 kambing yang dipelihara di dusun ini," ungkapnya, Kamis (11/03/21).
Ia mengungkapkan, dalam budidaya kambing tersebut pernah mengalami angka kematian cukup tinggi, dari pemeliharaan 70 ekor kambing pernah mati 11 ekor. Hal tersebut terjadi sebelum warga mengikuti penyuluhan tata cara penanganan dan pemeliharaan kambing dengan baik dan benar dari Dinas Peternakan Wonosobo.
"Setelah adanya penyuluhan dari Dinas Peternakan Wonosobo, sekarang sangat minim angka kematian kambing karena peternak sudah mengetahui cara pemeliharaanya," ucapnya.
Mutohar menjelaskan, perkembangan budidaya dan penggemukan kambing yang dilakukan oleh warganya sudah ada peningkatan signifikan.
"Peternak di sini sangat fokus dalam menangani kambing jenis gembel yang dibudidaya, terlihat ada perkembangan yang sangat bagus, baik kambing ternak maupun kambing penggemukan," ujarnya.
Kambing ternak jenis gembel milik warga Dusun Kliwonan Kertek |
Katanya, khusus kambing penggemukan dijual pada bulan Muharram atau menjelang hari raya Idul Adha. Pada tahun 2020 dusun Kliwonan menjadi salah satu dusun pemasok kambing terbanyak ke luar kota, seperti Jogjakarta dan Jakarta. Jumlah yang dijual hingga mencapai 1.000 ekor kambing.
"Semoga dengan adanya budidaya kambing di Dusun Kliwonan ini, saya berharap akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga masyarakat," tutup Mutohar. (Budilaw79/e2)
Terimakasih atas kunjungan dari salah satu tim media wonosobo satu menit ke kamdang peternakan warga kami semoga dgn diunggahnya komoditas peternak kambing didusun kami menjadi semakin giat pemeliharaanya dan menghasilkan peternak unggulan dimasa depan..dan kami berharap ada sinergi dari dinas maupun fihak fihak terkait
BalasHapusyoi... semoga sukses selalu
Hapus