Breaking News

Sampai Kapanpun, Sejarah Demokrat bersama SBY

SEMARANG - Adanya tudingan segelintir orang bahwa Pendiri Partai Demokrat, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan partai politik ini sebagai partai keluarga, menjadi isu usang yang berulang-ulang dimunculkan demi merusak citranya di mata publik. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris, saat dimintai keterangan oleh awak media pada Senin (22/2), di ruang kerjanya.

Sampai Kapanpun, Sejarah Demokrat bersama SBY
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris.

Sampai Kapanpun, Sejarah Demokrat bersama SBY

satumenitnews.com - Tuduhan usang itu kini kembali dimunculkan oleh orang-orang yang terdeteksi  berusaha mendongkel  kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan cara-cara inkonstitusional. Upaya demikian hanya menjadi dalih yang menyesatkan karena berdasarkan fakta sejarah, tidak bisa dipungkiri bahwa  sampai kapanpun Partai Demokrat tidak bisa dipisahkan dengan sosok SBY.

SBY adalah sosok Pendiri, Pembina dan Ikon (tokoh) paling sentral  yang secara langsung memiliki peran terbesar dalam membesarkan Partai Demokrat, sehingga tetap bisa eksis sampai sekarang.  Karena ketokohan SBY, Partai Demokrat masih tetap kuat, eksis dan diperhitungkan dalam kancah perpolitikan nasional hingga saat ini.

Dalam konteks inilah, menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris, bahwa seluruh kader Partai Demokrat di pusat hingga di daerah merasa sangat menghargai serta  berhutang budi atas jasa besar  yang telah ditanamkan SBY dalam mendirikan dan membesarkan partai Politik Demokrat.

"SBY berjasa besar dalam mendirikan dan membesarkan Partai Demokrat," ujarnya.

Tanpa peran SBY, Partai Demokrat diprediksi sangat sulit bisa eksis bertahan hingga sekarang. Karena  itu Partai  Demokrat identik  dengan SBY,  sehingga tidak bisa dipisahkan sampai kapapun juga.

SBY  disamping sebagai tokoh sentral Demokrat, keberadaannya adalah sebagai Negarawan dan tokoh bangsa, yang terpilih dalam Pilpres langsung pertama kali yang digelar di republik ini sebagai Presiden RI selama dua periode. Hal ini membuktikan bahwa SBY sangat dicintai oleh  mayoritas rakyat Indonesia.

Posisi SBY demikianlah yang membuat Partai Demokrat  menjadi sangat diuntungkan sehingga pernah tampil menjadi pemenang Pemilu pada tahun 2009. Inilah istimewanya SBY, terutama dihadapan seluruh kader Partai Demokrat.

"Demokrat bisa bertahan sampai hari ini karena ketokohan SBY, memisahkannya dengan Demokrat justru berbahaya bagi keutuhan partai," tegasnya.

Upaya memisahkan SBY dengan Partai Demokrat patut dicurigai dan diwaspadai serta sekaligus ditolak bersama, karena dapat berimplikasi bagi melemahnya kekuatan politik di masa depan. Tanpa  SBY, maka Partai Demokrat menjadi sangat mudah dilemahkan dan dipecah belah oleh kekuatan eksternal. SBY adalah Bapak, sesepuh, pengayom, perekat dan pemersatu seluruh Kader Partai Demokrat.

Jika SBY bisa dipisahkan  dengan Partai Demokrat, maka kekuatan politik ini akan sangat mudah dipecahbelah, dikerdilkan dan dihancurkan sehingga tidak akan memiliki pengaruh dan kekuatan signifikan dalam konteks perpolitikan nasional di masa depan. 

Menurut Kholik Idris,  upaya memisahkan SBY dan Demokrat  adalah skenario  sistematis  agar lebih mudah melemahkan dan memecah belah Partai, sehingga harus diwaspadai dan dilawan bersama. Karena itu, bersatunya SBY dan Demokrat harus terus dijaga dan dipertahankan bersama karena kondisi demikianlah yang membuat kekuatan politik ini terus solid,  disegani, kuat dan diperhitungkan dalam konteks perpolitikan nasional saat ini maupun dimasa depan.

"Ada skenario sistematis agar Demokrat lebih mudah dilemahkan dan dipecah-belah, sehingga harus diwaspadai dan dilawan bersama seluruh kader partai," pungkasnya. (red/e2)

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...