Breaking News

Museum Ranggawarsita Semarang Nyatakan Tiga Buku Raja Kretek Kudus Asli

satumenitnews.com Museum Ranggawarsita Semarang menyatakan keaslian atas tiga buku Raja Kretek Nitisemito yang di temukan di Belanda. Hal ini didapatkan dari hasil kajian oleh tim ahli dari Museum Ranggawarsita dan keterangan ahli waris Nitisemito.

Museum Ranggawarsita Semarang Nyatakan Tiga Buku Raja Kretek Kudus Asli
Tiga buku Raja Kretek Nitisemito yang di temukan di Pasar Loak Belanda

Museum Ranggawarsita Semarang Nyatakan Tiga Buku Raja Kretek Kudus Asli

KUDUS - Tiga buku itu yakni buku jurnal keuangan, buku laporan langganan abon dan buku laporan pemasukan dari Abon. Kini, ahli waris dari Nitisemuto telah resmi menyerahkan ketiga buku tersebut ke pada Museum Kretek Kudus.

Salah satu cucu Nitisemito, Yudhi Ermawan mengatakan, pihaknya saat ini sudah menyerahkan buku-buku tersebut untuk bisa dirawat dan dipajang di Museum Kretek Kudus agar bisa bermanfaat lagi.

"Dari pada ditempatkan di rumah pribadi nantinya kurang bermanfaat," katanya.

Ia menambahkan, jika ketiga buku tersebut diserahkan kepada pihak Museum Kretek untuk menjadi bahan edukasi generasi milenial nantinya.

"Jadi kalau diserahkan ke Museum Kretek akan bisa untuk edukasi generasi muda nantinya. Yang terpenting Museum Kretek bisa merwat dengan baik dan bisa memberikan pengetahuan lebih kepada pengunjung dengan seluas-luasnya," ujar dia saat ditemui awak media, usai mengikuti kajian di Museum Kretek Kudus.

Ditempat yang sama, Kurator Museum Ranggawarsito Semarang, Laela Nurhayati Dewi mengatakan berdasarkan dari data pengindentifikasian secara fisik dan isi ketiga buku tersebut, dipastikan asli peninggalan Nitisemito.

"Kami mememukan bukti bahwa ada simbol atau lambang yang tertulis tahun saat beredarnya buku tersebut," jelasnya.

Terlebih, dari ketiga buku tersebut bisa membuktikan jika Nitisemito dulunya memang mempunyai perusahaan kretek.

"Di dalam buku-buku tersebut membuktikan bahwa Nitisemito dulunya memang mempunyai perusahaan kretek yang besar, hingga sistem akutansi dan pembukuan pelanggan ada," paparnya.

Masih kata Laela, untuk pengkajian buku tersebut memerlukan waktu efektif selama satu pekan. Namun, hal tersebut tentunya juga butuh pengkajian dari keluarga Raja Kretek Kudus.

"Jadi sebelumnya dari tim Museum Kretek datang untuk meminta bantuan kepada Museum Ranggawarsito untuk meneliti buku-buku tersebut. Selama sepekan setelah itu kami selesai melakukan pengkajian buku tersebut," jelasnya. (yk/e2)

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...