satumenitnews.com - Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) Wonosobo mengklaim sebagai wadah gerakan rakyat yang benar-benar murni, tidak menghendaki hak demokrasinya dikebiri. AMPD Wonosobo melakukan Deklarasi di Posko relawan kotak kosong yang terletak di Desa Candimulyo Kecamatan Kertek. Deklarasi tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan hak-hak masyarakat dalam berdemokrasi.
Merasa Ada Rekayasa, AMPD Wonosobo Dukung Kotak Kosong
WONOSOBO - Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi, Sopingi mengatakan Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi terbentuk dari masyarakat yang peduli dengan demokrasi yang mempunyai hak untuk memilih kotak kosong, jika tidak menghendaki Paslon Bupati tunggal pada Pilkada Wonosobo.Menurutnya, adanya Paslon Bupati tunggal dirasa ada rekayasa dari elit politik, sehingga pihaknya ingin mendidik masyarakat agar tidak buta politik. Banyak orang berpandangan, ketika ada Paslon tunggal kenapa tidak langsung dilantik saja.
"Ketika ada yang memilih Paslon Bupati itu hak mereka, dan sebaliknya kami juga tetap akan memilih kotak kosong, karena kotak kosong juga dibuat oleh KPU yang sesuai konstitusi," ujarnya Rabu (07/10).
"Deklarasi ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat supaya paham atas hak-hak mereka, selanjutnya masyarakat mau bagaimana dan seperti apa dalam memilih tentunya mereka punya pilihan sendiri. Apakah akan memilih Paslon Bupati yang ada atau kotak kosong, itu sah-sah saja," beber Sopingi.
Ia menambahkan, melihat respon masyarakat terkait kotak kosong pihaknya optimis kotak kosong bisa meraih 60 sampai 70% suara. Apabila belum diberi kemenangan untuk kotak kosong pada Pilbup 2020 pihaknya tetap legowo dan menerima hasil Pilkada tersebut.
"Kami akan terus mensosialisasikan langsung ke masyarakat melalui perwakilan di tiap kecamatan. Perlu diketahui bahwa sosialisasi kami tetap cenderung ke kotak kosong," pungkas Sopingi. (Budilaw79).
Tidak ada komentar