Masyarakat Peduli Api, Ujung Tombak Pencegahan Kebakaran Hutan
satumenitnews.com Cabang Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup wilayah VII Propinsi Jawa Tenggah meliputi Banjar Negara, Purbalingga dan Wonosobo adakan Bimbingan Teknis Peningkatan Masyarakat Peduli Api, di area wisata Goa Simpen Stone Park Desa Gondowulan Kecamatan Kepil pada Selasa, (6/10). Diikuti oleh Pemdes Gondowulan, tokoh masyarakat, penggiat lingkungan, Pokdarwis dan MLDH Desa Gondowulan.

Masyarakat Peduli Api,Ujung Tombak Pencegahan Kebakaran Hutan
WONOSOBO - Kepala Cabang Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup Wilayah VII Dwi Haryanto, S. Hut, M. Eng, mengatakan dengan adanya pembinaan masyarakat peduli api bertujuan menyadarkan masyarakat untuk menjaga hutan agar terhindar dari kebakaran."Pencegahan tidak hanya kewajiban pemerintah atau istansi tertentu, akan tetapi kewajiban semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah propinsi, kabupaten kota dan instansi lain seperti TNI, Polri, dan unsur masyarakat lainya," ujarnya. Selasa (06/10)
"Pada tahun sebelumnya beberapa kali terjadi kebakaran hutan di Jateng. Kebakaran hutan di Jateng yang menjadi sorotan ada 6 wilayah pegunungan diantaranya lawu, merapi, merbabu, slamet dan sindoro sumbing," jelas Dwi.
Menurutnya, penyebab kebakaran berasal dari faktor alam dan non alam. Non alam terjadi di musim kemarau panjang, sedangkan non alam datang dari manusia yang sengaja membakar lahan hingga api menjalar serta yang tidak sengaja, orang membuang puntung rokok sembarangan.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama tingkatkan kepedulian menjaga kelestarian hutan, karena hutan memiliki peranan baik yang sangat bermanfaat untuk lingkungan di bidang perekonomian. Jangan merusak hutan karena bisa menyebabkan bencana alam seperti tanah longsor dan kebakaran," terang Dwi Haryanto.
Sementara Suparman, Sp, M.P menyampaikan pihaknya melakukan pemberdayakan masyarakat sekitar hutan dengan memberi wadah dalam bentuk masyarakat peduli api yang akan menjadi ujung tombak di lapangan dalam rangka upaya pencegahan kebakaran hutan bersama-sama dengan istansi terkait.
Ia berharap setelah dilakukan Bimtek masyararakat akan betul-betul paham dengan fungsi hutan ketika dijaga dan dilestarikan. Dalam hal ini mereka ikut terlibat dan punya peran bisa mengetahui, menditeksi apabila terjadi kebakaran.
"Masyarakat terdekat akan lebih bisa membantu bisa memberikan informasi kepada kami, sehingga pencegahan akan betul-betul efektif, karena masyarakat sekitar setiap hari berada di kawasan hutan," beber Suparman Koordinator penyuluh lapangan. (Budilaw79).
Tidak ada komentar