satumenitnews.com SMK Muhammadiyah Kudus dan PT Telkom, telah menandatangani nota
kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di ruang workshop SMK
Muhammadiyah Kudus, Selasa (13/10). Kerjasama tersebut terkait
penyusunan dokumen pembelajaran bidang Center of Excellence (CoE).
![]() |
Kepala SMK Muhammadiyah Kudus, Purwanta Agung menandatangani naskah MoU dengan PT Telkom, untuk membuka program sekolah pada prodi TKJ kemarin. |
Gandeng PT Telkom Indonesia, SMK Muhammadiyah Kudus Buka Kelas CoE
KUDUS - Kepala SMK Muhammadiyah Kudus, Purwanta Agung mengatakan, program Kelas CoE bersama PT Telkom itu untuk meningkatkan kompetensi siswa dan guru Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Selain itu, guna membuka kesempatan penyaluran kerja di PT Telkom untuk siswa lulusannya.‘’Dengan adanya kelas Telkom di SMK Muhammadiyah Kudus ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi antara kedua pihak,’’ ujar Agung, Selasa (13/10).
Saat proses pembelajaran, kata Agung, materi, intrukstur kelas CoE dan peralatan penunjangnya, sebagian akan didukung dari pihak PT Telkom. Tenaga pendidik di SMK Muhammadiyah juga akan dibekali materi soal CoE itu.
‘’Siswa yang mengikuti kelas CoE nantinya juga akan mendapat sertifikat, setelah dinyatakan lulus ujian,’’ tuturnya.
Agung menambahkan, dalam waktu dekat, SMK Muhammadiyah akan membangun sebuah laboratorium fiber optic (FO) untuk menunjang kelas CoE itu. Laboratorium khusus itu merupakan miniatur alur jaringan Internet Fiber Optic dari PT Telkom.
‘’Siswa nanti akan diajarkan instalasi Fiber Optic dan cara memperbaikinya. Juga akan diberikan pemahaman tentang alur dan peralatan untuk instalasi internet menggunakan fiber,’’ paparnya.
Sementara Account Manager Eksternal PT Tekom Witel Kudus, Ali Pujianto mengharapkan hasil dari pengelolaan kelas industri ini dapat menciptakan iklim belajar yang baru. Termasuk menjamin mutu pendidikan siswa sesuai standar yang ditetapkan. Kerjasama kelas CoE ini mencakup penyelarasan kurikulum, pengadaan sarana dan prasarana sesuai industri.
‘’Dalam proses pembelajarannya, juga akan disesuaikan dengan budaya industri. Sehingga guru dan siswa juga akan magang. Selanjutnya akan diberikan sertifikasi kompetensi sebagai modal melamar pekerjaan,’’ ujarnya. (red/E2)
Tidak ada komentar