Kudus Masuk Zona Oranye
satumenitnews.com- Kudus kembali memasuki zona orange, kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan sanagt berpengaruh dalam penurunan status penyebaran covid-19 ini. Diperlukan komitmen semua elemen masyarakat agar Kudus berangsur bebas dari pandemi ini.
‘’Perubahan status zona Kabupaten Kudus hasil evaluasi mingguan Satgas pusat,’’ ujar Andini, Sabtu (12/9) lusa.
Untuk menentukan status zona, kata Andi, tim gugus tugas berpedoman pada angka penurunan kasus yang terjadi pada 6 September 2020. Namun tim gugus tugas baru menyampaikan pada akhir pekan kemarin.Tidak cukup itu, standar untuk mengukur perubahan zona juga bergantung pada kapasitas rumah sakit rujukan covid-19. Dengan adanya penurunan status dari merah menjadi oranye, pihaknya berharap masyarakat dapat diajak kerjasama dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
‘’Kami harapkan, tetap menjalankan protokol kesehatan, agar tidak kembali ke zona merah,’’ kata Andini.
Dia juga menghimbau, pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri, harus benar-benar melakukannya secara maksimal. Termasuk masyarakat yang telah melakukan kontak erat dengan pasien suspect korona. Tujuannya agar penyebarannya terhenti dan tidak menjalar.
‘’Tracing dan tracking akan terus dilakukan secara massif, kita ingin penyebarannya terhenti dan tidak menjalar,’’ tandasnya.
Angka kasus di Kabupaten Kudus per Sabtu (12/9) sudah mencapai 1.303 kasus. Dari angka itu, sebanyak 64 pasien menjalani perawatan, 150 pasien menjalani isolasi mandiri dan 912 pasien dinyatakan sembuh dari virus korona.
‘’Pasien yang tercatat meninggal dunia sebanyak 177, keseluruhannya karena ada penyakit penyerta,’’ pungkasnya. (red)
![]() |
dr Andini Aridewi, Jubir GTPP Kabupaten Kudus
|
Kudus Masuk Zona Oranye
KUDUS-Status Kabupaten Kudus kembali memasuki zona oranye dalam penyebaran virus korona, setelah pekan lalu bertahan di zona merah. Hal itu diungkapkan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi.‘’Perubahan status zona Kabupaten Kudus hasil evaluasi mingguan Satgas pusat,’’ ujar Andini, Sabtu (12/9) lusa.
Untuk menentukan status zona, kata Andi, tim gugus tugas berpedoman pada angka penurunan kasus yang terjadi pada 6 September 2020. Namun tim gugus tugas baru menyampaikan pada akhir pekan kemarin.Tidak cukup itu, standar untuk mengukur perubahan zona juga bergantung pada kapasitas rumah sakit rujukan covid-19. Dengan adanya penurunan status dari merah menjadi oranye, pihaknya berharap masyarakat dapat diajak kerjasama dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
‘’Kami harapkan, tetap menjalankan protokol kesehatan, agar tidak kembali ke zona merah,’’ kata Andini.
Dia juga menghimbau, pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri, harus benar-benar melakukannya secara maksimal. Termasuk masyarakat yang telah melakukan kontak erat dengan pasien suspect korona. Tujuannya agar penyebarannya terhenti dan tidak menjalar.
‘’Tracing dan tracking akan terus dilakukan secara massif, kita ingin penyebarannya terhenti dan tidak menjalar,’’ tandasnya.
Angka kasus di Kabupaten Kudus per Sabtu (12/9) sudah mencapai 1.303 kasus. Dari angka itu, sebanyak 64 pasien menjalani perawatan, 150 pasien menjalani isolasi mandiri dan 912 pasien dinyatakan sembuh dari virus korona.
‘’Pasien yang tercatat meninggal dunia sebanyak 177, keseluruhannya karena ada penyakit penyerta,’’ pungkasnya. (red)
Tidak ada komentar