DKK Kudus Terus Berupaya Tekan Angka Stunting
satumenitnews.com- Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus terus berupaya menekan jumlah angka kematian ibu (AKI) serta angka kematian bayi (AKB) dengan berbagai program, dari penataan, aplikasi SIBULAN dan juga pendanaan jaminan kesehatan. Pasalnya, pandemi secara otomatis telah menyedot perhatian masyarakat dan mendikotomi penyebab AKI maupun AKB adalah virus Covid-19, Senin (14/09).
DKK Kudus Terus Berupaya Tekan Angka Stunting
KUDUS - Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi DKK Kudus, Muslimah mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan. Sehingga, ibu hamil yg masuk dalam kelompok rawan tidak mudah terpapar Covid-19.Muslimah juga menyampaikan jika DKK Kudus terus berupaya melakukan penemuan kasus resiko tinggi bumil (ibu hamil) sedini mungkin sehingga bisa diberikan rujukan ke dokter Ahli secepatnya.
"Kami juga melakukan penatalaksanaan resiko tinggi bumil untuk menimimalisir rujukan kegawatdaruratan," imbuhnya.
Pihak DKK Kudus, tambahnya, bahkan telah meluncurkan aplikasi SIBULAN (sisten informasi jejaring rujukan ibu dan bayi unggulan). Selain itu, pendanaan jampersal (jaminan persalinan) bagi ibu hamil, bersalin nifas dan bayi baru lahir yang masuk dalam kategori miskin atau tidak punya jaminan asuransi juga tak luput dari fokus DKK Kudus.
"Kami juga telah melakukan AMP (audit maternal neonatal) untuk kasus nearmis dan kematian," pungkasnya. (red)
Tidak ada komentar