Breaking News

Desa Cinta Statistik Jadi Senjata Pamungkas BPS Wonosobo Di Tahun 2020

satumenitnews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonosobo sedang getol mendorong desa-desa di Wonosobo untuk lebih rajin memperbaharui data-data terkait profil dan potensi mereka untuk pondasi perencanaan pembangunan desa yang lebih tepat sasaran. Melalui program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik), diharapkan pemuktahiran data bisa diterapkan, sehingga nantinya akan terbit buku maupun sistem informasi yang mampu menjelaskan secara rinci kondisi di setiap desa.

Desa Cinta Statistik Jadi Senjata Pamungkas BPS Wonosobo Di Tahun 2020

Desa Cinta Statistik Jadi Senjata Pamungkas BPS Wonosobo Di Tahun 2020

Wonosobo - Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Wonosobo, Widhi Pranowo mengatakan pentingnya akurasi data yang nantinya akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan suatu desa hingga tingkat kesejahteraan warga masyarakatnya.

“Saat ini, meski telah disediakan aplikasi profil desa dan Kelurahan (Prodeskel) dari Kementerian Desa, update atau pemutakhiran data belum disesuaikan dengan kondisi terakhir,” terang Widhi saat menyampaikan materi Bimbingan Teknis Penyusunan Tabel Dasar Direktori Statistik bagi para perangkat Desa Lipursari, Kecamatan Leksono, di Balai Desa setempat, Rabu (22/7/2020).

Bahkan menurut Widhi dengan peraturan dari pihak Kementerian Desa, update data tersebut menjadi syarat bagi pencairan dana transfer desa. meski demikian Widhi menyebut proses pemutakhiran tetap belum bisa optimal. Ia mencontohkan sejumlah desa yang bahkan hanya mengganti cover laporan dengan tahun terkini, namun data di dalamnya masih sama seperti tahun sebelumnya.

“Ini menyebabkan banyak masalah, seperti contoh paling aktual adalah saat penyaluran bantuan sosial bagi warga miskin dan warga terdampak Pandemi COVID-19,” lanjutnya.

Widhi berharap program Desa Cantik dapat dioptimalkan, BPS Wonosobo fokus dengan sasaran Sistem Informasi Desa berbasis sehingga menghasilkan peningkatan kualitas hidup manusia, peningkatan kesejahteraan masyarakat, sampai pada upaya nyata penanggulangan kemiskinan.

"Untuk itulah, diperlukan penyelanggaraan statistik sektoral level Desa, sesuai kaidah dan norma dalam sistem statistik nasional (SSN) yang pada muaranya akan dihasilkan data bersifat mikro, by name by address untuk perencanaan pembangunan desa yang tepat sasaran,” tandasnya.

Selain di Desa Lipursari, Bimtek serupa menurut Widhi telah digelar di empat desa lain yaitu, Andongsili, Kecamatan Mojotengah, Sendangsari Kecamatan Garung, Maduretno Kecamatan Kalikajar, dan Dieng Kecamatan Kejajar. Sejumlah desa lain, menurutnya juga tengah dalam upaya persiapan. (red)

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...