Tulisan PSBB Dalam Banner Di Sejumlah Titik Wonosobo Ternyata Kesalahan Menerjemahkan Hasil Rapat Koordinasi
Wonosobo, - Sempat beredar Foto banner bertuliskan Zona Merah Covid-19 PSBB Kabupaten Wonosobo di sejumlah medsos dan menjadi perbincangan hangat pada Senin malam hingga hari Selasa sore 28 April 2020. Meski telah menjadi perbincangan hangat namun ternyata pada hari yang sama ada upaya menutup dengan lakban hitam tulisan PSBB pada banner yang tersebar diberbagai titik srategis tersebut oleh pihak Pemkab.
“Masih kita kaji dulu dan kita kalkulasi untuk PSBB, itu butuh pertimbangan matang. Untuk sementara yang akan kita lakukan adalah gugus tugas memperketat pembatasan jarak fisik dan sosial, ” ungkap Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo.
.
“Kita juga masih mempertimbangkan dan mengkaji soal sosial ekonomi, kita hitung dengan benar, tidak sembarangan,” tandasnya. Saat ini, pihaknya masih memilih jalur pengaturan tata kelola perdagangan dengan memperketat sosial distancing dan jarak fisik melalui Surat Edaran yang telah di terbitkan.
.
“Sektor perdagangan kita perketat pengaturan dan pengawasannya, sehingga belum perlu PSBB. Kita belum ada bayangan antisipasi terhadap dampak sosial ekonomi yang akan timbul bila diberlakukan PSBB, yang terpenting masyarakat harus taat terhadap himbauan dan aturan yang ditetapkan pemerintah sehingga keadaan tidak semakin memburuk,” ujarnya. (Anj)
![]() |
Foto by grup Redam Covid-19 |
Tulisan PSBB Dalam Banner Di Sejumlah Titik Wonosobo Ternyata Kesalahan Koordinasi
Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo mengatakan adanya kesalahan menerjemahkan hasil rapat koordinasi sehingga hal ini terjadi, menurutnya Pemkab Wonosobo belum berani menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sejumlah dampak sedang dikaji oleh tim dari gugus tugas terkait penerapan tersebut, meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mendorong Pemkab Wonosobo untuk mengambil langkah cepat, setelah Dinkes Provinsi menetapkan Wonosobo sebagai salah satu zona merah di Jawa Tengah.“Masih kita kaji dulu dan kita kalkulasi untuk PSBB, itu butuh pertimbangan matang. Untuk sementara yang akan kita lakukan adalah gugus tugas memperketat pembatasan jarak fisik dan sosial, ” ungkap Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo.
.
“Kita juga masih mempertimbangkan dan mengkaji soal sosial ekonomi, kita hitung dengan benar, tidak sembarangan,” tandasnya. Saat ini, pihaknya masih memilih jalur pengaturan tata kelola perdagangan dengan memperketat sosial distancing dan jarak fisik melalui Surat Edaran yang telah di terbitkan.
.
“Sektor perdagangan kita perketat pengaturan dan pengawasannya, sehingga belum perlu PSBB. Kita belum ada bayangan antisipasi terhadap dampak sosial ekonomi yang akan timbul bila diberlakukan PSBB, yang terpenting masyarakat harus taat terhadap himbauan dan aturan yang ditetapkan pemerintah sehingga keadaan tidak semakin memburuk,” ujarnya. (Anj)
Tidak ada komentar