Satu Pasien Meninggal Di Wonosobo Di Makamkan Dengan Prosedur Covid-19
Wonosobo, - Kapolres Wonosobo memimpin langsung kegiatan pemakaman dengan prosedur pemakaman jenasah Covid-19 hari ini di Kecamatan Kaliwiro, dengan menggunakan APD lengkap 6 petugas medis dibantu anggota Polres Wonosobo melaksanakan prosesi dengan lancar di TPU setempat, Selasa (14/04).
Satu Pasien Meninggal Di Wonosobo Di Makamkan Dengan Prosedur Covid-19
Kapolres Wonosobo, AKBP Fannky Sugiharto mengatakan bahwa pihaknya hanya membantu petugas medis yang melaksanakan prosedur pemakan karena lokasi TPU agak jauh dari jalan raya dan medannya menanjak.
"Karena jarak TPU yang jauh dan kondisi naik sehingga kita membantu medis untuk melaksanakan pemakaman menggunakan APD lengkap. Pemakaman juga dilaksanakan langsung supaya semua aman dan warga nyaman serta pihak keluarga tenang," jelas Kapolres, proses pemakaman tersebut juga dihadiri oleh Forkopimca Kaliwiro beserta keluarga tanpa di saksikan oleh warga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sesuai prosedur.
Sementara itu Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonosobo, dr Riyatno saat diklarifikasi melalui pesan WhatApp membantah bahwa isu yang beredar di masyarakat sekitar menyatakan pasien meninggal tersebut positif covid-19. Namun ia menjelaskan pasien tersebut berdasarkan CT Scan dari RS di Tangerang yang merujuk pasien ke RSUD Setjonegoro menyatakan ada gambaran pneumonia, yang berarti pasien dicurigai terkena covid-19.
"Pasien meninggal tersebut adalah rujukan dari RS di Tangerang, berdasar rekam medis hasil CT Scan yang menyatakan pasien ada pneumonia dan dicurigai sebagai covid-19. Tetapi setelah dilakukan rapid tes hasilnya negatif sampai akhirnya meninggal dunia," jelasnya.
dr Riyatno juga menjelaskan bahwa untuk memastikan pasien tersebut positif atau negatif covid-19 harus dilakukan swab dan pemeriksaan laboratorium dengan PCR, namun pihak RSUD ternyata belum melakukan swab untuk di cek dengan metode PCR di laboraturium.
"Untuk memastikan positif atau tidaknya pasien perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium PCR. Makanya dokter menuliskan suspek atau dicurigai, jadi belum dikategorikan positif. Kita hanya melakukan rapid tes dengan hasil negati dan belum dilakukan swab, " lanjutnya. (Anj)
Tidak ada komentar