Ilmu Jurnalistik Untuk Mahasiswa dan Santri
(Sigit)
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia menggelar pelatihan jurnalistik bagi para Mahasiswa dan Santri di lingkungan kampus Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ). Pelatihan yang diikuti tak kurang dari 50 peserta tersebut, menurut Kepala Dinas Kominfo, Eko Suryantoro, diselenggarakan untuk mendidik kalangan cendekiawan muda di lingkungan kampus agar lebih paham dengan dunia kewartawanan. “Jurnalistik merupakan bidang strategis mengingat dari para jurnalis lah, informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat diproses sehingga layak untuk menjadi referensi atau acuan yang dapat dipercaya,” ungkap Eko saat ditemui sebelum pembukaan di aula Pasca Sarjana Unsiq, Kamis (5/7).
Para santri dan Mahasiswa sebagai calon-calon cendekiawan yang bakal banyak berperan mendukung pembangunan di masa-masa mendatang, disebut Eko sudah sepatutnya mendapat pembelajaran yang baik perihal ilmu jurnalistik, mengingat nantinya mereka juga perlu berbagi informasi, khususnya di masing-masing bidang yang digeluti. Selama masa pembelajaran di pesantren maupun di kampus pun, Eko menyebut banyak sekali kegiatan yang mestinya dapat dijadikan sebagai materi jurnalistik. “Jangan ragu untuk mulai menulis di media massa, agar publik juga paham dengan apa saja aktivitas di lingkungan kampus dan pesantren setelah pelatihan ini,” harapnya lebih lanjut.
Senada, Rektor Unsiq, Muchotob Hamzah, juga menyebut pentingnya kalangan kampus memahami ilmu jurnalistik. “Era modern sekarang ini banyak sekali beredar berita-berita dengan konten yang tidak dapat dipercaya, atau populer disebut dengan berita bohong alias hoax,” ucap Muchotob. Dengan mendapat materi-materi jurnalistik yang baik dan benar dari para instruktur kompeten di bidang masing-masing, Muchotob berharap agar para mahasiswa bersedia turut menangkal tumbuhnya hoax. Tak hanya di media-media arus utama seperti cetak maupun televisi, para mahasiswa maupun santri diharapkan Muchotob juga memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan berita dan informasi yang baik dan benar serta akurat untuk publik. Menurutnya hal itu merupakan hal yang urgent karena saat ini media sosial juga memiliki pengaruh cukup kuat dalam hal pembentukan opini masyarakat.
Sementara, Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, yang hadir membuka pelatihan, mengungkapkan harapan agar melalui pendidikan singkat yang digelar Diskominfo dan PWI, para peserta mampu mengaplikasikan ilmu untuk mendukung pembangunan daerah. “Saya atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan pelatihan ini, dan berharap agar nantinya para peserta benar-benar memanfaatkan pelatihan untuk belajar dengan para mentor yang sudah sangat berpengalaman di bidang jurnalistik,” harapnya. Kepada para instruktur, baik dari Dinas Kominfo maupun PWI, bupati juga meminta agar dalam pelatihan tersebut membagikan ilmu mereka secara optimal.
Editor. Cici
Tidak ada komentar