WONOSOBO - Mapasan merupakan salah satu kegiatan yang dilakulan oleh orang-orang terdahulu ketika usai anak-anak di khitan dimana anak-anak diwajibkan makan sedikit jajan pasar, gula kelapa dan lain-lain. Kebiasaan turun temurun ini telah menjadi sebuah adat orang Jawa usai mengkihitankan anak-anaknya. Seperti halnya di Dusun Siyono, Mapasan di masih di anggap sebuah kewajiban usai kegiatah khitanan, Minggu (01/10)
"Saya sangat berterima kasih kepada semua panitia sunatan masal yang telah mengikut sertakan anak kami, sehingga kami merasa terbantu, syukur Alhamdulillah sunatan ini berjalan dengan lancar hingga proses mapasan di panggung yang disaksikan oleh semua warga masyarakat," papar Wahono.
Senada dengan wali santri lainya Muhammad Ugik Iskandar mengungkapkan rasa terima kasih kepada ikatan pemuda aktif Siyono (IKPAS) yang mempunyai program sunatan ini sehingga anaknya bisa mengikuti sunatan bersama teman-temanya.
"Atas nama pribadi juga mewakili keluarga sangat-sangat berterima kasih kepada semua panitia sunatan, pemuda dan masyarakat Dusun Siyono yang telah mengelar kegiatan rutin ini sehingga anak kami bisa mengikuti khitan. Saya benar-benar sangat lega dan bersyukur," ungkapnya.
Eko, salah satu Dokter yang menangani acara sunatan masal di Siyono mengatakan tak ada kendala berarti dalam pelaksanaan khitan dari ke 20 anak tersebut, hanya saja beberapa anak yang mengalami pengulitan di sekitar kulup alat kelaminya.
satumenitnews.com - Sunatan masal diikuti 20 anak yang digelar Ikatan Pemuda Aktif Siyono (IKPAS) sudah dilaksanakan dan berjalan dengan baik, lancar, aman, dan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Panitia juga mengelar acara mapasan di depan Masjid Asmalaqob Munfisi Dusun Siyono yang disaksikan warga masyarakat.
Salah satu wali sunat, Wahono menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah melaksanakan kegiatan sunatan masal, menurutnya dengan adanya sunatan masal dirinya sangat terbantu apalagi di saat-saat pandemi seperti sekarang ini.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua panitia sunatan masal yang telah mengikut sertakan anak kami, sehingga kami merasa terbantu, syukur Alhamdulillah sunatan ini berjalan dengan lancar hingga proses mapasan di panggung yang disaksikan oleh semua warga masyarakat," papar Wahono.
Senada dengan wali santri lainya Muhammad Ugik Iskandar mengungkapkan rasa terima kasih kepada ikatan pemuda aktif Siyono (IKPAS) yang mempunyai program sunatan ini sehingga anaknya bisa mengikuti sunatan bersama teman-temanya.
"Atas nama pribadi juga mewakili keluarga sangat-sangat berterima kasih kepada semua panitia sunatan, pemuda dan masyarakat Dusun Siyono yang telah mengelar kegiatan rutin ini sehingga anak kami bisa mengikuti khitan. Saya benar-benar sangat lega dan bersyukur," ungkapnya.
Baca juga: 20 Anak Dusun Siyono, Ikuti Sunatan Masal
Eko, salah satu Dokter yang menangani acara sunatan masal di Siyono mengatakan tak ada kendala berarti dalam pelaksanaan khitan dari ke 20 anak tersebut, hanya saja beberapa anak yang mengalami pengulitan di sekitar kulup alat kelaminya.
"Tak ada kendala berati dalam kegiatan ini, namun sepertinya perlu edukasi yang benar untuk keseharian anak-anak tentang cara menjaga kebersihan organ penting tersebut sebelum disunat. Kami menemukan beberapa anak yang mengalami pengulitan di sekitar kulup, hal ini terjadi karena mereka tidak membersihkannya dengan benar," ungkap Eko.
Untuk mempercepat penyembuhan paska disunat Eko mengatakan tidak ada pantangan perihal jenis makanan. Menurutnya kegiatan mapasan yang digelar usai anak anak disunat menjadi perwakilan dari apa yang ia sampaikan.
"Tak ada pantangan jenis makanan, untuk mempercepat penyembuhan harus mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dan kalori. Mapasan yang dilaksanakan sudah mewakili apa yang saya sampaikan, yang perlu diperhatikan nantinya menjaga kebersihan selama proses penyembuhan," terang Eko. (Budilaw79/E1)
Tidak ada komentar