KUDUS - Seiring datangnya musim penghujan, seringkali membuat sejumlah
wilayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dilanda banjir. Salah satu
wilayah yang sering terkena bencana banjir ada di Kecamatan Mejobo. Ada empat wilayah di Kecamatan Mejobo yang menjadi langganan banjir
setiap tahunnya, yakni Desa Kesambi, Desa Temulus, Desa Hadiwarno, dan
Desa Golantepus.
Foto ilustrasi anak-anak bermain air saat terjadi banjir di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo.
Jadi Langganan Banjir, Empat Wilayah di Kecamatan Mejobo Siaga Bencana
satumenitnews.com Sebelum bencana banjir datang Pemerintah Kecamatan Mejobo melakukaan koordinasi bersama kepala desa untuk mendeteksi daerah-daerah yang rawan banjir.
"Jadi terkait antisipasi bencana kemarin kami sudah berkoordiansi dengan kepala desa untuk mendeteksi daerah-daerah mana yang rawan bencana sekaligus untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan dini dalam rangka penanggulangan bencana," jelas Camat Mejobo, Mohamad Fitriyanto saat di temui awak media usai meresmikan Kampung Iklim di Desa Gulang.
"Kalau disini ada di wilayah Desa Kesambi itu langganan karena disana itu termasuk daerah hilir pada sungai Piji, kedua Desa Temulus, yang ketiga Desa Hadiwarno, dan yang keempat Desa Golantepus yang biasanya terjadi bencana banjir," paparnya.
Pihaknya mengatakan, ada beberapa wilayah di Kecamatan Mejobo yang tanggulnya kritis, yaitu wilayah Hadiwarno, Golantepus, dan Kesambi.
"Tanggul kritis ada wilayah Hadiwarno, Golantepus, dan Kesambi. Termasuk di situ juga terjadi pendangkalan sungai," ucap dia.
Masih kata Fitriyanto, untuk penangulangan banjir di Kecamatan Mejobo, di beberapa wilayah desa sudah melaksanakan kerja bakti membersihkan saluran air sungai di sepanjang Sungai Piji di Desa Kesambi dan juga penguatan pada tanggul yang ada di Desa Hadiwarno.
"Untuk penguatan tanggulan di Desa Hadiwarno kemarin masyarakat melaksanakan kerja bakti. Dengan mengisi sak karung diisi tanah untuk peninggian tanggulnya biar kuat," kata dia.
Tak lupa, pihaknya juga meminta dari desa untuk menyiapkan satgas bencana. Dengan membuat posko bencana di Balaidesa, juga ada piket selama 1x 24 jam untuk siap siaga bencana.
Lanjut Fitriyanto, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa titik lokasi untuk pemantauan, pengungsian, dan juga pembuatan dapur umum.
"Kita juga sudah menyiapkan beberapa titik lokasi untuk pemantauan, pengungsian, termasuk juga nanti apabila diperlukan untuk pembuatan dapur umum, kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk bisa ikut membantu penyiapan dapur umum dan juga bersama BPBD Kabupaten Kudus," ungkapnya.(yk/e2)
Tidak ada komentar