KUDUS - Atlet sepeda BMX asal Kudus, Rendika Bayu Nugraha (23), mengaku membutuhkan dukungan maupun naungan dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kudus guna mengikuti even yang digelar pemerintah. Sebab tanpa legalitas itu, atlet asal Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus itu hanya bisa mengikuti even yang digelar komunitasnya.
Ketua KONI Kudus, Antoni Alfin (kiri) foto bersama atlet cabor BMX Kudus Rendika Bayu Nugraha
Atlet Sepeda BMX Butuh Dukungan ISSI Kudus
‘’Even yang selama ini saya ikuti digelar oleh komunitas sepeda BMX, sebab belum dinaungi lembaga resmi dari pemerintah,’’ kata Rendi, saat ditemui di Kantor KONI Kudus, Selasa (24/11).satumenitnews.com Adapun even yang pernah diikuti, kata Rendi, seperti BMX Competition 2015 di Kediri, Jawa Timur yang meraih Juara I, BMX Competition 2018 di Mojokerto, Jawa Timur dan meraih Juara I, BMX Competition 2017 di Sidoarjo, Jawa Timur dengan meraih Juara II, BMX Competition 2019 di Salatiga, Jawa Tengah meraih Juara IV dan IOXC 2019 di Karanganyar, Solo sukses meraih Juara III.
‘’Saya ingin mengikuti even yang dilaksanakan pemerintah seperti Piala Menpora, Fornas maupun Porprov,’’ ungkap Rendi.
Dia menambahkan, pada Minggu (29/11) mendatang, bakal mengikuti even HI-Flat BMX di Flatland Competiton di Mall Pakuwon, Surabaya Jawa Timur. Sebelum mengikuti even berskala nasional tersebut, sepekan sebelumnya sudah melakukan latihan guna melatih skill dan performa.
‘’Diharapkan bisa meraih juara lagi,’’ ujarnya.
Sementara Ketua ISSI Kudus, Sutejo mengungkapkan, sampai saat atlet sepeda dari Kudus ada 6 orang, terdiri dari kategori road bike tiga atlet, BMX satu atlet dan downhill dua atlet.
‘’Kami siap merangkul semua atlet sepeda asal Kudus,’’ tandasnya.
Disinggung soal target perolehan medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng 2022 mendatang, pihaknya mengaku belum bisa berkomentar. Sebab peraturan untuk mengikuti kompetisi sepeda selalu berubah. Misalnya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2018 lalu, usia peserta maksimal 19 tahun.
‘’Sedangkan atlet sepeda yang usianya 19 tahun di Kudus, kelasnya masih pemula. Kalau peraturan Porprov ada perubahan usia, bisa ditargetkan meraih medali emas,’’ ujarnya.
Terpisah, Ketua KONI Kudus, Antoni Alfin berharap ISSI Kudus benar-benar bisa mengakomodir atau memberikan naungan kepada atlet cabang olah raga sepeda, baik kelas road bike, BMX, downhill maupun cabor sepeda lainnya.
‘’Di tahun 2021 mendatang, ISSI juga bisa turut menganggarkan untuk pembinaan cabor BMX. Khusus sarana dan prasarana, nantinya diakomodasi oleh Disdikpora,’’ pungkasnya. (red/e2)
Tidak ada komentar