KUDUS - Pandemi Covid-19 membuat pola hidup sehat harus selalu dilakukan setiap harinya, seperti mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan menjaga jagak. Tak hanya melaksakan 3M saja, mengolah sampah hasil rumah tangga juga penting dalam menjaga kesehatan.
![]() |
Sosialisasi dilakukan oleh Kasi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja Dan Olahraga pada DKK Kudus Yuni Saptorini di Aula Kelurahan Panjunan |
Pemdes Panjunan Sulap Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk
satumenitnews.com Pengolahan sampah rumah tangga tengah digencarkan oleh Kelurahan Panjunan, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah, yang menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus melakukan sosialisasi cara pengolahan sampah yang baik dan benar, Jumat (23/10).Lurah Desa Panjunan Moerijanto mengatakan, kegiatan sosialaisasi tersebut diharapkan merubah perilaku masyarakat yang tadinya sampah hanya di buang dan menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), kini sampah bisa menjadi pupuk yang bermanfaat.
"Selama ini kita buang sampah dan diambil petugas sampah, jadi kalau bisa dalam kegiatan ini kita bisa memanfaatkan sampah lebih baik, seperti membuat bank sampah dan pupuk," harapnya.
Dalam kegiatan ini, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kudus.
"Dalam hal ini Dinas Kesehatan yang membidangi," jelasnya pada satumenitnews.com .
Kedepan, pihaknya berharap jika program ini bisa berjalan dengan baik, maka ia akan membuat kader sampah untuk memastikan program ini berjalan di tengah masyarakat.
Di tempat yang sama, Kasi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja Dan Olahraga pada DKK Kudus Yuni Saptorini menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu hal yang meliputi 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
"Lima pilar STBM yakni tidak BAB sembarangan, mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum dan makanan rumah tangga yang aman, pengamanan sampah rumah tangga dengan benar, dan pengamanan limbah cair rumah tangga dengan benar," jelas Yuni usai mengisi acara sosialisasi di Aula Kelurahan Panjunan.
Yuni mengatakan, kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga ini merupakan salah satu lima pilar yang ada di STBM. Dengan tujuan memberikan pengetahuan atau keterampilan kepada masyarakat untuk pengelolaan sampah rumah tangganya yang bisa dikelola dengan baik dan benar.
"Saat ini yang bisa dilakukan adalah dengan memilah dari sampah organik, an organik dan residu," katanya.
Masih kata Yuni, setiap hari di lingkungan ibu-ibu rumah tangga bersinggungan dengan sampah organik, jangan sampai sampah organik yang dihasilkan itu tidak dilakukan pengelolaan dengan benar.
"Masyarakat bisa mulai dari diri sendiri, keluarga dan seluruh masyarakat untuk memilah sampah organik dan bisa kita budayakan sampah dikelola untuk menjadi kompos ataupun pupuk organik cair," paparnya.(yk/e2)
Tidak ada komentar