Tak Punya HP, Siswa SMPN 2 Kudus Kerjakan PTS Seorang Diri di Sekolah
satumenitnews.com- Satu siswa dari SMPN 2 Kudus terpaksa mengerjakan Penilaian Tengah Semester (PTS) di Sekolah seoarang diri. Tidak seperti teman lainnya yang bisa mengikuti PTS daring dari rumah masing-masing. Ia mengaku selama pembelajaran daring berbagi menggunakan ponsel android bersama kakaknya dan adiknya. Saat PTS daring yang waktunya bersamaan, ia memilih mengerjakan di sekolah.
Issabel Carroline Haryadi siswa yang mengerjakan
PTS di sekolah seorang diri.
Tak Punya HP, Siswa SMPN 2 Kudus Kerjakan PTS Seorang Diri di Sekolah
KUDUS- Issabel Carroline Haryadi, warga Desa Nganguk, Kecamatan
Kota, berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 WIB. Oleh pihak sekolah Issabel diarahkan ke ruang kelas 9G, ruang yang sudah disiapkan WiFi dan laptop milik sekolah,
Issabel mengerjakan
PTS dengan diawasi seorang guru, yang bertugas memastikan perangkat yang digunakan lancar tanpa kendala. Meski
mengerjakan ujian sendiri di sekolah, bocah kelas 8 B itu nampak semangat dan
santai dalam mengerjakan soal.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Issabel telah selesai mengerjakan
soal PTS mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat ditemui awak media,
bahwa ia mengaku terpaksa mengerjakan PTS di sekolah dikarenakan handphone android di
rumahnya terbatas. Keluarganya hanya memiliki satu ponsel android dan ponsel
tersebut digunakan untuk pembelajaran daring tiga orang. Yakni, kakaknya,
Issabel dan adiknya, Senin, 14 September 2020.
"Kakak saya, kelas 9 SMP. Waktu PTS-nya bersamaan,
handphone dipakai kakak. Makanya saya mengerjakan PTS di sekolah,"
ujar Isabel.
Selama ini, kata Issabel, pembelajaran daring yang
dilakukannya memang belum maksimal. Keterbatasan handphone membuat dia dan dua
saudarnya harus saling bergantian saat belajar.
"Kalau belajar atau mengirim tugas masih bisa digunakan
bergantian. Kalau PTS kan waktunya berbarengan, makanya handphonenya tidak bisa
bergantian," terang dia.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala SMP 2 Kudus, Sujarwo
membenarkan jika sekolahnya memberikan fasilitas daring bagi siswanya yang
membutuhkan.
"Tadi pagi saya dapat info kalau ada siswa yang
mengerjakan PTS di sekolah karena tidak punya handphone android. Untuk hari
pertama ini, kami persilahkan dia PTS di sekolah. Besok, siswa tersebut akan
kami fasilitasi handphone agar bisa PTS di rumah seperti rekan-rekannya,"
jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengaku beberapa waktu lalu ada lima
siswanya yang bernasib serupa. Mereka terpaksa belajar ke sekolah karena tidak
memiliki smartphone. Kelima siswa tersebut sudah dipinjami handphone, Issabel juga akan diperlakukan sama.
"Secepatnya Issabel akan kami
belikan smartphone, agar dia bisa PTS daring dari rumah," ungkapnya.
Menurutnya, pengadaan handphone daring ini tidak menggunakan
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), melainkan bersumber dari dana
sertifikasi para guru. (red)
Tidak ada komentar