satumenitnews.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kudus memastikan pompa polder tanggulangin dan infrastruktur pelengkap yang berada di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati dipastikan dalam kondisi baik dan siap dioperasikan. Meski demikian, pengecekan terus dilakukan secara berkala sebagai antisipasi menghadapi musim hujan mendatang.
"Perawatan itu dilakukan untuk memastikan, mesin pompa polder itu siap digunakan sewaktu-waktu,’’ jelas Arief, Senin (3/8).Dia menjelaskan, waktu operasional mesin pompa polder tersebut bisa dilakukan selama 21 jam sampai 22 jam setiap harinya. Dua jam sisanya untuk proses pendinginan dan perawatan mesin.
Secara teknis, kata Arief, pompa polder Tanggulangin itu untuk membuang air genangan di Desa Jati Wetang ke Sungai Wulan, jika debitnya di bawah 150 meter kubik per detik. Selama dihidupkan, kebutuhan bahan bakar sekitar 30 liter setiap jam.
"Kami akan terus melakukan pemantuan di lapangan dan kondisi mesin secara berkala. Sebagai persiapan menghadapi musim penghujan mendatang,’’ tandasnya.
Sementara Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kabupaten Kudus, Rasiyono meyakini, pompa polder Tanggulangin dengan kapasitas sedotan air sebesar 600 liter per detik, tidak sepenuhnya bisa menghilangkan potensi genangan di Desa Jati Wetan dan sekitarnya.
"Hanya cukup mengurangi genangan di sekitar kawasan polder,’’ katanya. Dia pun mengakui, kawasan sekitar Tanggulangin hampir setiap tahun terendam banjir karena daerah cekungan. Gelontoran air itu berasal dari sejumlah sungai di Kecamatan Kota dan Jati.
"Ketika debit air sungai Wulan tinggi dan pintu air tidak dapat difungsikan, diupayakan geangan itu dialirkan ke Sungai Wulan dengan menggunakan pompa penyedot,’’ pungkasnya. (red)
Tanggulangi Banjir, Pompa Polder Tanggulangin Siap Sedot Air Berkapasitas 600 Liter/Detik
KUDUS - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUPR Kabupaten Kudus, Arief Budi Siswanto menyebutkan meski saat ini sedang musim kemarau, mesin pompa polder itu tetap dihidupkan. Setidaknya dua kali dalam sehari untuk proses pemanasan, sehingga jika terjadi kerusakan bisa segera diperbaiki."Perawatan itu dilakukan untuk memastikan, mesin pompa polder itu siap digunakan sewaktu-waktu,’’ jelas Arief, Senin (3/8).Dia menjelaskan, waktu operasional mesin pompa polder tersebut bisa dilakukan selama 21 jam sampai 22 jam setiap harinya. Dua jam sisanya untuk proses pendinginan dan perawatan mesin.
Secara teknis, kata Arief, pompa polder Tanggulangin itu untuk membuang air genangan di Desa Jati Wetang ke Sungai Wulan, jika debitnya di bawah 150 meter kubik per detik. Selama dihidupkan, kebutuhan bahan bakar sekitar 30 liter setiap jam.
"Kami akan terus melakukan pemantuan di lapangan dan kondisi mesin secara berkala. Sebagai persiapan menghadapi musim penghujan mendatang,’’ tandasnya.
Sementara Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kabupaten Kudus, Rasiyono meyakini, pompa polder Tanggulangin dengan kapasitas sedotan air sebesar 600 liter per detik, tidak sepenuhnya bisa menghilangkan potensi genangan di Desa Jati Wetan dan sekitarnya.
"Hanya cukup mengurangi genangan di sekitar kawasan polder,’’ katanya. Dia pun mengakui, kawasan sekitar Tanggulangin hampir setiap tahun terendam banjir karena daerah cekungan. Gelontoran air itu berasal dari sejumlah sungai di Kecamatan Kota dan Jati.
"Ketika debit air sungai Wulan tinggi dan pintu air tidak dapat difungsikan, diupayakan geangan itu dialirkan ke Sungai Wulan dengan menggunakan pompa penyedot,’’ pungkasnya. (red)
Tidak ada komentar