Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kagum Melihat Inovasi Petani Muda Asal Kudus
satumenitnews.com Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberi apresiasi positif kepada Stevanus Rangga Santoso Founder CV Santoso Agro karena keberhasilannya dalam budidaya melon tanpa pestisida.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (tengah) meninjau
Laguna Green House di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati Kudus. (Foto Istimewa)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kagum Melihat Inovasi Petani Muda Asal Kudus
KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disela-sela kunjungannya di Laguna Green House yang beralamat di Jalan Lingkar Barat turut Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati Kudus, mengungkapkan kekagumannya atas hasil karya Stevanus Rangga Santoso Founder CV Santoso Agro yang berhasil membudidayakan buah melon tanpa menggunakan pestisida sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Rabu (1/7).
Rabu (1/7).
‘’Disini kita melihat anak kreatif, pemuda yang mau bertani
dan produksinya sangat sale-able (menjual, red),’’ ujar Ganjar
Dijelaskan, bercocok tanam di dalam green house adalah sistem produksi pertanian
yang menggabungkan pemanfaatan perlindungan tanaman dari
intensitas hujan, sinar matahari dan iklim mikro. Dengan sistem itu
dapat mengoptimalkan pemeliharaan tanaman,
pemupukan dan irigasi mikro serta mampu
meningkatkan produksi buah.
Ganjar juga mengatakan sosok Rangga dapat menginspirasi kaum
millennial karena mampu menghasil produk pertanian yang berkualitas. Terutama
di masa pandemi covid-19 dimana roda perekonomian masyarakat sedang lesu.
Selain itu, produk hasil pertanian Laguna Green House mempunyai pasar yang
bagus dan peluangnya dapat dikembangkan.
‘’Mau nambah (produk melon) berapapun marketnya tidak
akan habis. Ini (pemasaran) baru Jakarta, belum yang lain,’’ imbuhnya.
Ganjar menilai, tindakan memulihkan ekonomi dengan membangun green house
cukup baik dan sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yakni terkait
bersama membangkitkan ekonomi. Mengingat produk yang dihasilnya merupakan asli
dari dalam negeri.
Dia meyakini, produk pertanian yang dihasilkan Rangga
mampu menembus pasar ekspor, melihat kualitasnya yang luar biasa. Dengan
teknologi canggih yang diterapkan itu, juga bisa menumbuhkan perekonomian
masyarakat. Khususnya petani di Kota Kretek.
‘’Cukup sangat membantu. Luar biasa,’’ tandasnya.
Sementara, Stevanus Rangga Santoso Founder, CV Santoso
Agro menuturkan, konsep pertanian melon yang dipakai itu wujud
aplikasi teknologi di pertanian. Sistem yang diterapkan adalah hidroponik yakni tanpa
tanah supaya tidak megandung kadar pupuk sama sekali.
‘’100 persen
hasil yang kita tumbuhkan tergantung pada komposisi yang diberikan,’’ ungkapnya.
Dia mencontohkan, ukuran daun akan dibesarkan, maka
tinggal menambah pupuk nitrogen sekian PPM (Part Per
Million). Hal itu berlaku juga untuk ukuran buah dan menambah zat
lainnya. Artinya, dengan teknologi pertanian yang diterapkan itu dapat
mengontrol pertumbuhan buah yang ditanam.
‘’Jadi jelas berbeda dengan proses penanaman yang
dilakukan di atas tanah yang tentunya sulit untu mengontrol tanaman,’’ ujarnya.
Rangga berharap, buah
melon yang
dihasilan adalah buah yang premium dan memiliki pasar yang
bagus. Saat dikonsumsi pun cukup
menyehatkan karena minim
kandungan pestisidanya. Adapun tanaman buah yang ditanam adalah jenis melon Jepang, Eropa, melon China dan melon Jawa.
Dari masingmasing jenis tanaman melon, kata
Rangga, masa panennya bervariasi. Setidaknya 60 hari hingga 80 hari bisa panen. Saat ini, produk
melon yang dihasilnya itu sudah mulai memasuki pasar ekspor, yakni
Singapura,’’Kualitas yang dibutuhkan disana cocok,’’ pungkasnya. (red)
Tidak ada komentar