satumenitnews.com - Setelah lama menutup praktek pengobatan karena sering kali dipanggil orang sakti Rahmat Susanto seorang paranormal/guru spiritual warga Dusun Pangempon Lor Sambon, Desa Sumberdalem, Kecamatan Kertek kembali didatangi para tamu dari berbagai daerah yang memerlukan jasa pengobatan dari kelebihan yang dimiliki.
Berawal Dari Secarik Koran Bekas Wanita Asal Kabupaten Temanggung Sembuh Dari Penyakit Yang Diderita
Wonosobo, Diungkapkan seorang ibu rumah tangga asal kota Temanggung Sri Yanti kepada awak media saat bertemu di rumah paranormal di Dusun Pangempon Lor Sambon bahwa pernah memiliki penyakit di perut dan kaki yang rasanya nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum. Setelah diperiksa di RS dan di USG tidak terlihat ada penyakit didalamnya bahkan pernah juga berobat disalah satu pengobatan aternatif tapi juga hasilnya nihil.
"Penyakit yang dirasakan beberapa bulan lalu sangat menyiksa dan membosankan," katanya. Tanpa sengaja ketika bersilaturahmi di rumah teman di Wonosobo sempat membaca Koran yang sudah lama menempel di dinding kayu, didalam tulisan koran tersebut menerangkan bahwa ada paranormal asal Dusun Pangempon Lor Desa Sumberdalem Kecamatan Kertek bisa membantu penyembuhan penyakit dengan menggunakan air putih yang diberi energi tanpa obat atau jamu.
"Sepulang dari rumah teman kami langsung mencari alamat paranormal tersebut dan bertemu langsung dengan beliau dirumahnya yang terlihat biasa saja tidak seperti rumah paranormal pada umumnya. Pak Rahmat sangat sederhana dalam berpenampilan, ramah orangnya dan enak untuk berkonsultasi tentang apa saja termasuk masalah kehidupan rumah tangga," bebernya.
Semacam hipoterapi pengobatan yang dilakukan, setelah itu hanya diberi air putih yang langsung diminum ditempat yang sangat terasa energi positifnya. Alhamdulillah dengan wasilah air putih tersebut sakit yang saya rasakan perlahan hilang dan sembuh hingga sekarang.
"Kami kembali datang disini untuk menyambung tali silaturahmi dengan keluarga Pak Rahmat sekaligus mengantar teman berikhtiar yang punya keluhan sakit ditubuhnya," papar Sri Yanti.
Sementara salah satu warga Dusun Pangempon Lor menerangkan, beberapa tahun lalu rumah pak Rahmat ramai dikunjungi sekitar 200 orang dari berbagai daerah setiap harinya, dan rata-rata yang datang mempunyai keluhan sakit, membuka aura, meminta pengasihan dan lainya.
"Yang saya tahu dulu setelah melakukan pengobatan atau selain pengobatan, beliau tidak mau menerima amplop berisi uang dari tamu yang datang. Mereka hanya disarankan untuk bersedekah guna pembangunan mushola di Dusun Pangempon Lor dan sudah dipergunakan untuk beribadah. Sampai sekarang Pak Rahmat tidak mau menerima imbalan apapun dari tamu yang datang," jelas salah satu warga tersebut.
"Yang saya tahu dulu setelah melakukan pengobatan atau selain pengobatan, beliau tidak mau menerima amplop berisi uang dari tamu yang datang. Mereka hanya disarankan untuk bersedekah guna pembangunan mushola di Dusun Pangempon Lor dan sudah dipergunakan untuk beribadah. Sampai sekarang Pak Rahmat tidak mau menerima imbalan apapun dari tamu yang datang," jelas salah satu warga tersebut.
Selain orang-orang biasa yang datang, juga ada beberapa pejabat tinggi di Wonosobo dan luar kota Wonosobo yang datang di rumah Pak Rahmat hingga sekarang. Sebenarnya beliau sudah tidak mau menerima orang yang datang untuk berobat, tapi melihat banyak orang yang membutuhkan dan perlu ditangani akhirnya beliau tidak tega dan kembali melakukan pengobatan spiritual.
"Beliau sangat simpel, baik, ramah. Pada tahun ini akan memberangkatkan Pak Kyai Dusun Pangempon Lor untuk berhaji bareng dengan beliaunya. Tapi karena adanya pandemi pemberangkatan haji mereka tertunda. Dalam memberangkatkan haji tetangganya dari hasil usaha yang dimilikinya seperti penjualan air mineral, ban sepeda motor dan lainya, bukan uang sedekah dari orang yang datang untuk berobat dirumahnya," pungkas warga setempat yang enggan disebut namanya. (Budilaw-79)
Tidak ada komentar