Breaking News

Wonosobo, 27 Juni 2020. Serasi (Semangat rakyat beraksi) tetap menggelar program diskusi yang sudah mecapai episode 11 dengan tema diskusi “Memupus Stigma Liar, Di Masa Transisi New Nirmal”. Pada episode kali ini dilaksanakan secara offline yang tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk pencegahan covid 19 ini. Diskusi yang diselengarakan di Kedai Rempah Kalianget, dimulai pukul 10.00 WIB dengan dibuka oleh Ihsan Tv Tabung selaku host pada diskusi ini.


Memupus Stigma Liar, Di Masa Transisi New Normal SERASI #11

Aldiana Kusuma Wati (Gugus Tugas Covid-19 Kab. Wonosobo) menyampaikan pendapatnya terkait dengan tema tersebut, strategi menghadapi new normal adalah pencegahan, edukasi dan rapid test. Pembatasan juga diterapkan Kabupaten Wonosobo sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid 19. Sementara itu menuju masa transisi new normal ada beberapa persoalan seperti pro kontra pembatasan sosial akibat stigma liar yang berkembang dimasyarakat. Kita masih bertanya? Bagaimana penyembuhan luka secara khusus, secara umum Covid 19 ini hanya mengurangi jarak kita tetapi rasa sayang sosial tidak boleh berkurang bahkan bertambah.

Selanjutnya Agus Wuryanto (Budayawan Wonosobo) menanggapi tentang tema diatas, pemikiran orang Jawa kata memupus adalah pupus untuk melihat jiwa masyarakatdalam prespektif ilahiah dan ilmiah. Sisi prespektif ilahiah dengan cara tafakur pendekatan dengan Allah SWT, sementara itu sisi ilmiah dihasilkan dari kajian empiris. Kondisi Pandemi ini mengantarkan kita mencari keseimbangan yaitu pengkaijian dari berbagai sisi. Contohnya dari sisi budaya hidup bersih dan sehat. Dahulu budaya kendi ditaruh didepan rumah, orang akan masuk setelah cuci tangan, mandi lalu ganti baju. Kearifan lokal ini mengajarkan kita untuk menjaga kesehatan, hidup lebih sehat, lebih baik, lebih teratur, jangan gumunan, jangan takut dan jangan menggampangkan.

Kemudian ada narasumber yang terakhir yaitu Amin Al Adip (Dosen Psikologi Fikes Unsiq) menyampaikan akan mengafirmasi dan bicara secara umum Kognitif, Stimulus, dan Karakteristik ini faktor dan perlu. Usesstress stress positif dan disstres stres negatif, kita hidup di dunia ini mencari kenyamanan, kalau ketidaknyamanan hadir maka kita akan melakukan defen mekanizm. Ketidaksadaran kolektif kita hidup di dunia dari cetak biru yang dibawa oleh nenek moyang kita baik dari budaya atau DNA, apa yang bisa dilakukan oleh generasi ke generasi. Memori dari nenek moyang predeposisi. Jadi informasi yang masuk tidak semua bisa kritis dan kecenderungan manusia tidak suka ketidakpastian. Kalau misal orang tidak bisa beradaptasi dengan cepat maka banyak masayarakat yang bisa menerima atau tidak apalagi orang yang rentan orang yang mengalami kecemasan. Jadi ketidakpastian pandemi ini mengakibatkan masyarakat percaya isu yang tidak rasional, stigma yang muncul, dan kurang ilmiyah. Stigma, kita tidak boleh menyalahkan masyarakat karena kadang masyarakat mengambil informasi yang berbeda.

Setelah narasumber menyampaikan pendapatnya terkait dengan tema, ada beberapa Panelis yang juga ikut menyampaikan pendapatnya sehingga membuat suasana diskusi menjadi hidup. Mulai dari Latahnya pemerintah terhadap masyarakat di suatu bencana pandemi, kelatahanya dari masyarakat dan pemerintah dari masyarakat menyikapi masalah ini yaitu lock down, dimana Wonosobo jarangnya aktifitas karena pasien positif terus naik lalu memunculkan Surat Edaran Bupati. Selanjutnya salah satu dampak positif dari UMKM, menanggapi justru pada saat ini kami mengalami kelonjakan omset, strategi kita rubah. Peluang baru, merubah strategi pemasaran, dan silahturohmi. Adapun bekal yang bisa dilakukan untuk merubah budaya saat ini dan bisa beradaptasi kedepannya. Kemudian pada masa transisi ini memberi dampak secara psikologis bagi anak. Terakhir yang terlupakan dari kalangan santri yang juga terkena dampak dari Corona.

Pada penghujung acara, semua narasumber menyampaikan upaya pentingnya dalam menghadapi transisi new normal ini selalu mengedepankan protokol kesehatan yang sudah ada, dan tetap menjaga apa yang sudah menjadi kebiasaan yang baru.

Acara ditutup dengan musikalisasi puisi oleh talent dari Serasi.

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...