Breaking News

Di Rumahkan, Dua Pemuda Wonosobo Pekerja di Penerbangan Air Asia Surabaya Merintis Usaha Bersama

satumenitnews.com Dampak Covid-19 dua pemuda pekerja di maskapai penerbangan AIR ASIA di Surabaya asal Wonosobo di rumahkan hingga merintis membuka usaha kecil dengan berjualan susu murni di pinggir jalan Kertek-Wonosobo di sebelah barat SPBU Kertek turut Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Wonosobo dibuka sore hingga malam.



Di Rumahkan, Dua Pemuda Wonosobo Pekerja di Penerbangan Air Asia Surabaya Merintis Usaha Bersama

Ali Amir Mahmud seorang pekerja di perusahaan Air Asia Surabaya asal Jolontoro Wonosobo mengatakan, dampak dari Covid-19 saat ini beberapa pekerja di Air Asia Surabaya untuk sementara dirumahkan dan belum jelas sampai kapan dipanggil bekerja kembali diperusahaan tersebut.

"Sambil menunggu panggilan kerja, kami bersama teman mempunyai ide kreatif membuka usaha kecil yang menyehatkan badan yaitu jualan susu murni. Kenapa bisa berfikir menjual susu murni, karena terinspirasi dari peternak penghasil susu yang ada di Wonosobo. Dalam membuka usaha kecil kami memanfaatkan sisa tabungan yang ada, daripada uang tersebut dihambur- hamburkan atau dipakai yang tidak jelas," kata Amir Senin (29/06/20).

Di Rumahkan, Dua Pemuda Wonosobo Pekerja di Penerbangan Air Asia Surabaya Merintis Usaha Bersama

"Kami berharap setelah kembali bekerja di penerbangan Air Asia Surabaya, kami bisa menabung lagi untuk modal membuka usaha yang lain dan usaha yang sudah ada akan tetap berjalan dan bisa diteruskan oleh teman-teman sehingga akan menambah penghasilan plus untuk mereka. Semoga dengan merintis membuka usaha kecil ini bisa sedikit membantu teman-teman yang belum mempunyai pekerjaan," terang Amir.

Sementara itu Juni menambahkan, bekerja di Air Asia Surabaya masih sistim kontrak selama 1 tahun. Dengan adanya Covid-19 ada 45 karyawan, dan yang dirumahkan ada 37 orang termasuk pegawai tetap.

"Kami benar-benar merasakan dampak dari Covid-19 hingga menganggur disana karena pesawat tidak ada yang diterbangkan hingga kami kembali ke Wonosobo setelah berstatus zona hijau/aman," paparnya.

Juni menjelaskan, sebelum adanya virus pandemi ini ada 20 penerbangan setiap harinya. Setelah adanya Covid-19 ini baru 1 pesawat mulai terbang pada 19 Juni dan bulan Juli rencananya akan bertambah penerbangan pesawat.

"Terkait kepastian dipanggil berangkat bekerja kembali belum ada kejelasan dari perusahaan. Baru kemarin melakukan miting dan belum ada kepastian juga untuk kita. Informasi yang diterima setelah 4 pesawat beroperasi ke 37 orang akan dipanggil semua untuk kembali bekerja," pungkas Juni. (Budilaw-79).

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...