Tim Gabungan Lakukan Gropyok Kobra Di Wonosobo
Wonosobo,- Viral Kobra Masuk Rumah penduduk menginisias masyarakat Kecamatan Kalikajar untuk melakukan pembersihan di area yang telah teridentifikasi bersarangnya ular kobra, hal ini diawali dengan ditemukannya sejumlah ular kobra yang masuk pemukiman di Desa Kedalon. Personel gabungan dari Kecamatan Kalikajar, Koramil Kalikajar, Polsek Kalikajar dan Perangkat Desa Kedalon bersama RPB Jogonegoro Kalikajar, Komunitas Pecinta Reptile Wonosobo Timur serta PGN Kalikajar yang berjumlah lebih kurang 75 orang menggelar gropyok sarang ular cobra di areal bekas Pabrik Solar Park Desa Kedalon Kecamatan Kalikajar, kegiatan tersebut dipandu dan dibantu oleh Snake Handler SIOUX dari Magelang, Selasa (11/2) pagi.
Lokasi bekas pabrik Solar Park Kalikajar sendiri memang cukup cocok untuk habitat ular cobra. Banyaknya semak, tumpukan kayu dan gorong-gorong menjadikan para cobra nyaman bersarang di areal tersebut. Setelah melakukan penelusuran selama lebih kurang 4 jam, tim gabungan berhasil mengamankan 3 ekor ular cobra dengan ukuran antara 0,5 hingga 1 m serta melakukan penimbunan di beberapa lubang tanah yang diduga merupakan sarang ular cobra.
“Meskipun belum memenuhi target jumlah ular yang ditangkap, namun kegiatan yang kita laksanakan ini membuktikan kerjasama dan kepedulian kita semua dari berbagai instansi dalam melayani aduan masyarakat. Setelah kita kemarin juga mengamankan sarang tawon ukuran raksasa, hari ini kita juga melaksanakan kegiatan ini,” jelas Camat Kalikajar. “Jika cuaca dan situasi mendukung, nanti (Selasa, 11/2) malam kita akan lanjutkan perburuan dengan bantuan dari Komunitas Pecinta Reptil Wonosobo Timur,” lanjutnya.
Seusai gopyok saran gular, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi penanganan penemuan ular oleh masyarakat awan di halaman Kantor Desa Kedalon. Materi diberikan oleh Snake Handler SIOUX dari Magelang kepada warga Desa Kedalon yang berjumlah lebih kurang 40 orang. Dalam sosialisasi itu, warga Kedalon diberikan pelatihan singkat cara menangani ular yang masuk areal pemukiman menggunakan alat-alat sederhana seperti sapu, cikrak, ember maupun kardus bekas untuk kemudian dibuang jauh dari pemukiman. Selain itu, mereka diberikan pula arahan tentang tata cara memberikan pertolongan pertama kepada orang yang digigit ular.
Iptu Budi Rustanto Kapolsek Kalikajar usai kegiatan mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya acara seperti ini. “Memang ada beberapa laporan terkait munculnya ular cobra di sekitar areal bekas pabrik solar park. Ada petani yang melihat saat sedang mengambil getah pinus hingga adanya laporan 8 ekor kambing yang digembalakan disekitar lokasi ditemukan sudah mati dengan gejala keracunan bisa ular,” kata Iptu Budi.
“Sebagian besar masyarakat, jika menemukan ular di dekat mereka, hampir dipastikan akan dibunuh. Jika ini terus dilakukan maka tentu saja akan berpengaruh pada meningkatnya jumlah hama lain yang merugikan seperti tikus. Sehingga langkah yang paling tepat adalah diamankan kemudian dibuang dilokasi yang jauh dari pemukiman,” terang Kapolsek Kalikajar.
“Berkaitan hal itu, kami turut menghimbau kepada seluruh warga masyarakat, untuk tetap berhati-hati jika menemukan adanya ular. Jika tidak bisa mengamankannya, lebih baik segera lapor ke Polsek Kalikajar maupun RPB Jogonegoro Kalikajar. Pasti akan segera kami tindak lanjuti,” pungkasnya.
Tim Gabungan Lakukan Gropyok Kobra Di Wonosobo
Tim gabungan tersebut menyusur seluruh area bekas pabrik dan sekitarnya banyak laporan warga yang mengaku melihat sejumlah ular kobra berkeliaran di bekas Pabrik Solar Park Desa Kedalon Kecamatan Kalikajar, bahkan menurut kesaksian warga ada yang masuk ke areal perkebunan dan rumah warga.
Camat Kalikajar Bambang Tri, yang memimpin langsung kegiatan mengungkapkan, sudah ada beberapa laporan warga yang melihat adanya ular utamanya jenis kobra dan king kobra. “Target kita hari ini adalah mengamankan ular-ular tersebut sehingga tidak mengganggu aktivitas warga sekitar. Semaksimal mungkin, ular-ular tersebut kita amankan dalam keadaan hidup,” ungkapnya.
Lokasi bekas pabrik Solar Park Kalikajar sendiri memang cukup cocok untuk habitat ular cobra. Banyaknya semak, tumpukan kayu dan gorong-gorong menjadikan para cobra nyaman bersarang di areal tersebut. Setelah melakukan penelusuran selama lebih kurang 4 jam, tim gabungan berhasil mengamankan 3 ekor ular cobra dengan ukuran antara 0,5 hingga 1 m serta melakukan penimbunan di beberapa lubang tanah yang diduga merupakan sarang ular cobra.
“Meskipun belum memenuhi target jumlah ular yang ditangkap, namun kegiatan yang kita laksanakan ini membuktikan kerjasama dan kepedulian kita semua dari berbagai instansi dalam melayani aduan masyarakat. Setelah kita kemarin juga mengamankan sarang tawon ukuran raksasa, hari ini kita juga melaksanakan kegiatan ini,” jelas Camat Kalikajar. “Jika cuaca dan situasi mendukung, nanti (Selasa, 11/2) malam kita akan lanjutkan perburuan dengan bantuan dari Komunitas Pecinta Reptil Wonosobo Timur,” lanjutnya.
Seusai gopyok saran gular, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi penanganan penemuan ular oleh masyarakat awan di halaman Kantor Desa Kedalon. Materi diberikan oleh Snake Handler SIOUX dari Magelang kepada warga Desa Kedalon yang berjumlah lebih kurang 40 orang. Dalam sosialisasi itu, warga Kedalon diberikan pelatihan singkat cara menangani ular yang masuk areal pemukiman menggunakan alat-alat sederhana seperti sapu, cikrak, ember maupun kardus bekas untuk kemudian dibuang jauh dari pemukiman. Selain itu, mereka diberikan pula arahan tentang tata cara memberikan pertolongan pertama kepada orang yang digigit ular.
Iptu Budi Rustanto Kapolsek Kalikajar usai kegiatan mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya acara seperti ini. “Memang ada beberapa laporan terkait munculnya ular cobra di sekitar areal bekas pabrik solar park. Ada petani yang melihat saat sedang mengambil getah pinus hingga adanya laporan 8 ekor kambing yang digembalakan disekitar lokasi ditemukan sudah mati dengan gejala keracunan bisa ular,” kata Iptu Budi.
“Sebagian besar masyarakat, jika menemukan ular di dekat mereka, hampir dipastikan akan dibunuh. Jika ini terus dilakukan maka tentu saja akan berpengaruh pada meningkatnya jumlah hama lain yang merugikan seperti tikus. Sehingga langkah yang paling tepat adalah diamankan kemudian dibuang dilokasi yang jauh dari pemukiman,” terang Kapolsek Kalikajar.
“Berkaitan hal itu, kami turut menghimbau kepada seluruh warga masyarakat, untuk tetap berhati-hati jika menemukan adanya ular. Jika tidak bisa mengamankannya, lebih baik segera lapor ke Polsek Kalikajar maupun RPB Jogonegoro Kalikajar. Pasti akan segera kami tindak lanjuti,” pungkasnya.
Tidak ada komentar