Tradisi Berbagi Hasil Bumi Riyaya Undhuh Undhuh GKJ Wonosobo
Tradisi Berbagi Hasil Bumi Riyaya Undhuh Undhuh GKJ Wonosobo - Setelah kebaktian di Gedung Sasana Adipura Wonosobo, 12 gunungan berisi hasil bumi dan usaha jamaat Gereja Kristen Jawa diarak dalam sebuah parade. Dari alun-alun Wonosobo parade dengan menampilkan 10 kelompok kesenian tradisional mengiringi 12 gunungan hingga depan Gereja di Jalan Bhayangkara untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar Gereja. Minggu (14/07).
"Riyoyo Unduh-unduh diadakan sesuai agenda Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke 194, dengan harapan kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin GKJ Wonosobo yang dimasukkan dalam kalender event kepariwisataan di Wonosobo," .harap Darno selaku ketua panitia.
Selain kebaktian ibadah, parade, dan grebek 12 gunungan yang diperebutkan ribuan masyarakat, acara undhuh-undhuh juga menggelar kegiatan pembuatan KTP, KK serta Akte yang bekerjasama dengan Disdukcapil Wonosobo.
Tradisi Berbagi Hasil Bumi Riyaya Undhuh Undhuh GKJ Wonosobo
Wonosobo, satumenitnews.com - Kegiatan undhuh-undhuh yang dilaksanakan rutin setiap tahun jamaat Gereja Kristen Jawa ini adalah cerminan rasa syukur atas panen atau rejeki yang diterima warga jemaat, tradisi unduh-unduh ini berasal dari kata mengunduh atau memetik, dilakukan dalam rangka ucapan rasa syukur ketika musim panen tiba.
Ketua Panitia Riyoyo Unduh-unduh, Darno S.Pd., menjelaskan tradisi ini dilakukan sebagai ucapan rasa syukur warga jamaat atas panen, "Acara ini adalah ucapan rasa syukur jamaat atas hasil panen, namun dengan berkembangnya jaman gunungan untuk dibagikan tidak lagi hanya berisi hasil bumi, tetapi bermacam-macam sesuai dengan usaha jamaat," jelas Darno.
Nampak terlihat parade bernuansa kebangsaan, tidak hanya diikuti oleh jemaat gereja, tetapi juga diikuti oleh ratusan orang yang berasal dari lintas generasi, agama dan budaya. Tak ketinggalan grup drum band Barisan Ansor Serba Guna (Banser) NU Wonosobo dan Gusdurian ikut meramaikan parade yang dilakukan dari Alun-alun Wonosobo melintasi jalan angkatan 45, Veteran, Tosari dan Jalan Bhayangkara hingga di depan GKJ Wonosobo.
"Riyoyo Unduh-unduh diadakan sesuai agenda Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke 194, dengan harapan kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin GKJ Wonosobo yang dimasukkan dalam kalender event kepariwisataan di Wonosobo," .harap Darno selaku ketua panitia.
Selain kebaktian ibadah, parade, dan grebek 12 gunungan yang diperebutkan ribuan masyarakat, acara undhuh-undhuh juga menggelar kegiatan pembuatan KTP, KK serta Akte yang bekerjasama dengan Disdukcapil Wonosobo.
Editor: Malindra
"Meski saat ini pola kehidupan warga jemaat sudah bergesar dari pola kehidupan agraris atau pertanian, tetapi substansinya adalah ungkapan rasa syukur atas panen yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan ata profesi para jemaat," ungkapnya.
"Dengan dibagikan gunungan-gunungan ini kepada masyarakat, ini mengajarkan agar warga jemaat GKJ memiliki kepedulian dan kepekaan sosial terhadap sesama," bebernya.
"Ini merupakan bentuk kontribusi GKJ Wonosobo kepada Kabupaten Woosobo. Semoga ini bisa menjadi even kepariwisataan di Wonosobo dan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Wonosobo," pungkasnya.
"Meski saat ini pola kehidupan warga jemaat sudah bergesar dari pola kehidupan agraris atau pertanian, tetapi substansinya adalah ungkapan rasa syukur atas panen yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan ata profesi para jemaat," ungkapnya.
"Dengan dibagikan gunungan-gunungan ini kepada masyarakat, ini mengajarkan agar warga jemaat GKJ memiliki kepedulian dan kepekaan sosial terhadap sesama," bebernya.
"Ini merupakan bentuk kontribusi GKJ Wonosobo kepada Kabupaten Woosobo. Semoga ini bisa menjadi even kepariwisataan di Wonosobo dan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Wonosobo," pungkasnya.