Organda Wonosobo Dan Ojeg Pangkalan Demo Tolak Ojeg Online
Organda Wonosobo Dan Ojeg Pangkalan Demo Tolak Ojeg Online - Ribuan Anggota organda dan ojeg pangkalan melakukan aksi turun kejalan untuk menolak ojeg online, ribuan masa yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Wonosobo menuntut pemerintah untuk melarang beroperasinya jasa angkutan berbasis online (Grab) yang telah beroperasi sejak Januari 2018, Kamis (3/01)
Pewarta. Anji
Menurut Kusdiantoro dengan adanya angkutan roda dua dan roda empat berbasis online tersebut membuat pendapatan angkutan umum dan ojek konvensional menjadi menurun drastis. "Kita sudah lama beroperasi dengan resmi, membayar restribusi dan ijin trayek yang tidak sedikit, tiba-tiba datang aplikasi angkutan berbasis online yang tanpa ijin trayek beroperasi yang mengakibatkan pendapatan kami menurun drastis." curhatnya.
Satu persatu perwakilan dari kelompok angkutan umum dan ojeg pangkalan menyapaikan orasi serta tuntutan meminta kepada Bupati Wonosobo maupun Pemkab Wonosobo untuk segera membuat keputusan terkait pelarangan angkutan berbasis online (Grab) beroperasi di Wonosobo. para demonstan mengatakan juga apabila tidak segera ada keputusan mereka akan terus bertahan di sekitar Alun-alun Wonosobo.
Pewarta. Anji
Organda Wonosobo Dan Ojeg Pangkalan Demo Tolak Ojeg Online
Masa demonstran yang berkumpul di Jalan Merdeka sebelah selatan Alun-alun Wonosobo ini sedianya akan melakukan konvoi pukul 09.00Wib, namun kegiatan ini diundur dengan melakukan orasi menuntut pelarangan ojeg berbasis online kepada pemerintah. Dalam orasinya Kusdiantoro yang menjadi koordinator aksi itu mengatakan "Kami meminta agar semua angkutan online berbasis aplikasi di Wonosobo dilarang beroperasi sampai ada peraturan yang jelas dari pemerintah pusat terkait keberadaan angkutan online!" Serunya lantang.Menurut Kusdiantoro dengan adanya angkutan roda dua dan roda empat berbasis online tersebut membuat pendapatan angkutan umum dan ojek konvensional menjadi menurun drastis. "Kita sudah lama beroperasi dengan resmi, membayar restribusi dan ijin trayek yang tidak sedikit, tiba-tiba datang aplikasi angkutan berbasis online yang tanpa ijin trayek beroperasi yang mengakibatkan pendapatan kami menurun drastis." curhatnya.
Baca juga : Pihak Ojol Angkat Bicara Soal Demo Pelarangan Angkutan Berbasis Online
Satu persatu perwakilan dari kelompok angkutan umum dan ojeg pangkalan menyapaikan orasi serta tuntutan meminta kepada Bupati Wonosobo maupun Pemkab Wonosobo untuk segera membuat keputusan terkait pelarangan angkutan berbasis online (Grab) beroperasi di Wonosobo. para demonstan mengatakan juga apabila tidak segera ada keputusan mereka akan terus bertahan di sekitar Alun-alun Wonosobo.
Editor. Malindra
Tidak ada komentar