WONOSOBO - Kapolres Wonosobo AKBP Ganang Nugroho Widhi, S.I.K., M.T bersama PJU, Kapolsek Kejajar dan anggota Koramil Kejajar mendatangi tanah retak di jalan Wonosobo - Dieng, Selasa (9/2). Bahu Jalan Dieng yang berlokasi di Desa Tieng Kecamatan Kejajar tersebut mengalami keretakan sepanjang 12 meter, lebar 3 meter dengan kedalaman 4 meter dan berpotensi longsor. Kejadian tanah retak tersebut diketahui pada hari Senin tanggal 1 Februari 2021 sekira pukul 12.00 WIB.
"TKP sudah diamankan dengan dipasang Police Line dan rambu-rambu lalulintas agar tidak dilewati warga. Selain itu Personil Polsek Kejajar dan Personil Koramil Kejajar bersama warga bergotong royong menambal dan menutup retakan tanah tersebut dengan batu dan tanah," jelas Kapolres.
![]() |
Kapolres Wonosobo bersama anggota Korammil, Polsek dan Kecamatan Kejajar cek lokasi tanah retak di jalan Dieng |
Kapolres Wonosobo Datangi Tanah Retak di Jalan Dieng
satumenitnews.com - Disampaikan Kapolres Wonosobo AKBP Ganang Nugroho Widhi, S.I.K., M.T, lokasi tanah retak di bahu jalan turut Desa Tieng sudah diamankan dengan dipasang Police Line oleh Kapolsek Kejajar bersama anggota."TKP sudah diamankan dengan dipasang Police Line dan rambu-rambu lalulintas agar tidak dilewati warga. Selain itu Personil Polsek Kejajar dan Personil Koramil Kejajar bersama warga bergotong royong menambal dan menutup retakan tanah tersebut dengan batu dan tanah," jelas Kapolres.
Ganang saat ditemui di lokasi menerangkan, kondisi retakan tersebut sangat berpotensi terjadi tanah longsor, apalagi akhir-akhir ini curah hujan di wilayah Kejajar sangat tinggi.
"Kondisi retakan di bahu jalan ini berpotensi terjadi longsor, apa lagi jalan Wonosobo-Dieng biasa dilintasi oleh kendaraan dengan muatan berat. Kondisi jalan ini sangat berbahaya bagi warga Desa Tieng yang berada di bawah lokasi retakan jalan ini," ungkapnya.
Kapolres menyampaikan bahwa di bawah bahu jalan yang retak tersebut ada Kampung Wonoaji Desa Tieng Kecamatan Kejajar terdapat rumah penduduk sekira ada 24 KK.
"Kondisi retakan di bahu jalan ini berpotensi terjadi longsor, apa lagi jalan Wonosobo-Dieng biasa dilintasi oleh kendaraan dengan muatan berat. Kondisi jalan ini sangat berbahaya bagi warga Desa Tieng yang berada di bawah lokasi retakan jalan ini," ungkapnya.
Kapolres menyampaikan bahwa di bawah bahu jalan yang retak tersebut ada Kampung Wonoaji Desa Tieng Kecamatan Kejajar terdapat rumah penduduk sekira ada 24 KK.
"Dimana sebelumnya pada tanggal 18 Januari 2010 pernah terjadi tanah longsor yg memakan 6 korban jiwa meninggal dunia," bebernya.
"Dengan adanya retakan tanah diatas perkampungan penduduk, Kami menghimbau kepada para pengguna jalan pengemudi kendaraan bermuatan berat yang melintasi jalan tersebut agar mengurangi beban muatan guna keselamatan bersama. Bagi warga masyarakat yang tinggal di bawah lokasi retakan agar berhati-hati dan selalu waspada, jangan mendekati area tersebut karena sangat berbahaya," papar AKBP Ganang.
Kapolres menambahkan, TNI - Polri berupaya melakukan pengecekan dan mendatangi lokasi, mendokumentasi dan memasang Police Line, bersama dengan TNI dan warga setempat mengurangi beban retakan dengan cara mengambil bebatuan retakan di lokasi.
"Dengan adanya retakan tanah diatas perkampungan penduduk, Kami menghimbau kepada para pengguna jalan pengemudi kendaraan bermuatan berat yang melintasi jalan tersebut agar mengurangi beban muatan guna keselamatan bersama. Bagi warga masyarakat yang tinggal di bawah lokasi retakan agar berhati-hati dan selalu waspada, jangan mendekati area tersebut karena sangat berbahaya," papar AKBP Ganang.
Kapolres menambahkan, TNI - Polri berupaya melakukan pengecekan dan mendatangi lokasi, mendokumentasi dan memasang Police Line, bersama dengan TNI dan warga setempat mengurangi beban retakan dengan cara mengambil bebatuan retakan di lokasi.
" Kami sudah berkoordinasi dengan Kecamatan serta BPBD untuk pemasangan rambu himbauan hati - hati. Berkoordinasi dengan Pemda dan Dinas PU Provinsi, agar segera dilakukan pekerjaan perbaikan," pungkasnya. (Budilaw79/e2)
Tidak ada komentar