SatumenitNews

Menghadapi libur akhir tahun, Forum LLAJ Wonosobo lakukan Rakor yang dihadiri oleh  perwakilan pelaku Wisata baik dari pengelola homestay, biro perjalanan, restoran /rumah makan, pemandu wisata dan tokoh masyarakat di seputar Wonosobo Dieng. Selasa (15/12).

Dalam Rakor tersebut Waluyo, Kasi dalops dan perpakiran Dishuperkim Kabupaten Wonosobo menjadi moderator, ada 3 bahasan pokok dalam kegiatan tersebut dari rambu-rambu, himbauan dan rekayasa lalulintas untuk mencegah terjadinya kemacetan maupun lakalantas. 

"Ada ada 3 bahasan pokok dalam kegiatan tersebut dari rambu-rambu, himbauan dan rekayasa lalulintas untuk mencegah terjadinya kemacetan maupun lakalantas. Namun ada poin yang pembahasannya agak sulit seperti pemasangan rambu permanen untuk bus tipe medium yang diusulkan oleh pelaku wisata karena jalan Dieng merupakan jalan milik propinsi," ujar Waluyo. 

Waluyo membeberkan pasca kecelakaan bus di Kecamatan Garung yang korbannya terbilang banyak, para pelaku wisata sepakat meminta kepada pemerintah yang berwenang untuk membuat larangan bus tipe tersebut untuk melintas hingga Dieng. Mereka beralasan larangan tersebut sebagai upaya

Tidak ada rambu kelas jalan di banyak tempat membuat aturan lalu lintas agak kacau. Karena pengguna kendaraan tidak bisa membedakan mana yang bisa dilalui dan mana yang tidak. Sementara untuk penindasan pelanggaran kelas jalan juga tidak bisa dilakukan, 

Pelanggaran kelas jalan yang berlebih membuat jalan cepat rusak, selain membahayakan pengguna jalan lainnya. 

Jalur tengkorak kertek

Iws. 

Hanya ada 3 alat. Petugas tidak stanbay setiap waktu. Masih rawan kecelakaan. Perlu resarea 

Tentang keputusan larangan medium. 

Sesuai kewenangan jalan dieng adalah jalan propinsi,atau  kewenangan balai 4. secara umum kelas jalan dieng adalah jalan kelas 3. Maksimal berat kendaraan 8 ton. 

Bpsp 4