Breaking News

Kader PIRA Kudus Dibekali Keterampilan Ecoprint

KUDUS - Puluhan anggota Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Kudus dibekali ilmu cara membuat ecoprint, dengan memanfaatkan dedaunan yang ada di sekeliling rumahnya. Pelatihan itu dalam rangka menumbuhkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi covid-19.

Kader PIRA Kudus Dibekali Keterampilan Ecoprint
Ketua PIRA Kudus, Arni Avianti menunjukkan hasil pelatihan ecoprint di Kantor DPC Gerindra Kudus.

Kader PIRA Kudus Dibekali Keterampilan Ecoprint

satumenitnews.com Ketua PIRA Kudus, Arni Avianti mengatakan, pelatihan ecoprint kali ini diikuti 20 anggota PIRA Kudus, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Tujuannya, untuk merangsang para ibu rumah tangga tersebut agar memiliki kreativitas yang produktif. Selain itu, guna menumbuhkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Kretek di tengah pandemi.

‘’Jika sudah punya kretivitas, para ibu-ibu ini bisa membuat sebuah UMKM dan penghasilan sendiri untuk meningkatkan ekonomi keluarganya,’’ ujar Arni, saat ditemui di kantor DPC Partai Gerindra Kudus, Minggu (8/11) sore lusa.

Arni menjelaskan, ecoprint sendiri adalah salah satu teknik membatik diatas selembar kain dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada di lingkungan sekitar seperti dedaunan. Namun tidak semua daun dapat dimanfaatkan. Untuk membuat ecoprint, daun yang digunakan harus berserat dan segar.

Daun untuk ecoprint tidak boleh berbulu atau berlilin, agar hasilnya bisa maksimal,’’ tutur perempuan yang akrab disapa Avin ini.

Sementara salah satu anggota PIRA Kudus, Hilma Susanti menjelaskan bagaimana cara membuat kerajinan ecoprint itu. Pertama, siapkan dua lembar kain untuk kain utama dan blanket. Namun sebelumnya, kain tersebut direndam air tawas atau larutan mordan selama 30 menit.

‘’Setelah itu diperas hingga tidak ada lagi air yang menetes,’’ jelasnya.

Setelah itu, lanjut Hilma, kain tersebut dibentangkan di atas bidang datar atau lantai. Kemudian dedaunan berserat dan segar itu ditaruh di atasnya dengan posisi tulang menghadap kain, selanjutnya ditutup menggunakan plastik putih atau transparan.

Sambung Hilma, jika dirasa penataan pola daun itu sudah rapi, dan plastiknya terlihat sudah menutup lembaran kain tersebut. Langkah berikutnya digulung sebaik mungkin lalu diikat menggunakan tali. Langkah terakhir, gulungan kain itu dikukus selama dua jam.

‘’Setelah itu ikatannya dilepas dan dikeringkan,’’ paparnya.

Dia berharap, anggota PIRA Kudus yang sudah mengikuti pelatihan ecoprint Minggu sore lusa kemarin, dapat mempratikkannya lagi di rumah masing-masing. Jika dirasa sudah mahir, bisa dikembangkan dan membuat ecoprint dengan pola yang lebih menarik lagi untuk dijual.

‘’Hasilnya hari ini akan dibagikan kepada peserta pelatihan, yang nantinya akan dipakai pada saat lomba paduan suara,’’ pungkasnya. (red/e2)

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...