Mantan Napi Membuat Sapu Untuk Menyambung Hidup
satumenitnews.com Mantan Napi di Lapas Nusakambangan membuat kerajinan berbahan bunga glagah yang dirakit menjadi sapu lantai. Keahliannya ini dia dapat selama menjalani kurungan di Lapas pantai selatan tersebut. Dia berharap dengan kerajinan ini dia bisa menyambung hidup.


Mantan Napi Membuat Sapu Untuk Menyambung Hidup
WONOSOBO - Rajab menjalani tahanan di Lapas Nusakambangan sejak 2003 sampai dengan 2008, di dalam Lapas ia melihat narapidana membuat kerajinan berbentuk sapu dengan bahan baku bunga glagah. Hampir 4,5 tahun Rajab belajar membuat kerajinan sapu tersebut dari narapidana lain yang sudah piawai membuatnya.
"Awalnya saya cuma mengamati cara mereka membuat kerajinan dari bunga glagah. Setelah itu saya mencoba praktik membuat sapu dengan bimbingan teman sesama narapidana," ungkap Rajab saat ditemui dirumahnya, Dusun Simbang Rt. 06 Rw. 02, Desa Simbang, Kecamatan Kalikajar. pada Sabtu (03/10).
"Awalnya saya cuma mengamati cara mereka membuat kerajinan dari bunga glagah. Setelah itu saya mencoba praktik membuat sapu dengan bimbingan teman sesama narapidana," ungkap Rajab saat ditemui dirumahnya, Dusun Simbang Rt. 06 Rw. 02, Desa Simbang, Kecamatan Kalikajar. pada Sabtu (03/10).
Rajab mengungkapkan, bunga glagah yang menjadi bahan kerajinan dia ambil dari tanaman yang tumbuh di lereng-lereng pegunungan. Dia membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan bunga glagah tersebut, karena tanaman glagah tersebut berada pada medan yang sulit dijangkau.
"Perlu seharian untuk mendapatkan bunga glagah ini, medannya memang sulit sekali," ungkapnya.
Ia melanjutkan, membuka usaha kerajinan sudah lama ia inginkan namun baru dilakukannya satu bulan yang lalu. Ia mengaku mampu membuat 100 sapu dalam sehari, asal bahan bakunya sudah ia dapatkan. Kegiatan membuat kerajinan sapu yang ia lakukan mengundang respon positif dari warga sekitar.
"Alhamdulillah kerajinan sapu yang saya buat sangat diminati ibu-ibu dan mulai banyak yang datang untuk memesanan barang. Ini membuat saya lebih semangat mencari bunga glagah untuk bahan baku sapu," beber Rajab yang kesehariannya menjual sendiri hasil karyanya dengan harga eceran 15 ribu per batang sapunya.
"Perlu seharian untuk mendapatkan bunga glagah ini, medannya memang sulit sekali," ungkapnya.
Ia melanjutkan, membuka usaha kerajinan sudah lama ia inginkan namun baru dilakukannya satu bulan yang lalu. Ia mengaku mampu membuat 100 sapu dalam sehari, asal bahan bakunya sudah ia dapatkan. Kegiatan membuat kerajinan sapu yang ia lakukan mengundang respon positif dari warga sekitar.
"Alhamdulillah kerajinan sapu yang saya buat sangat diminati ibu-ibu dan mulai banyak yang datang untuk memesanan barang. Ini membuat saya lebih semangat mencari bunga glagah untuk bahan baku sapu," beber Rajab yang kesehariannya menjual sendiri hasil karyanya dengan harga eceran 15 ribu per batang sapunya.
(Budilaw79)
mantap, lanjutkan bro...!
BalasHapus