Kreatif, Mahasiswi Undip Gunakan Wayang Sosialisasikan Covid-19 ke Anak-anak
satumenitnews.com- Seorang mahasiswi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Noor Laila Safitri memiliki cara unik untuk mensosialisasikan virus corona dan proses penyebarannya. Ia menggunakan wayang kulit untuk menjelaskan seperti apa virus corona kepada anak-anak di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Sosialisasi dilakukan masih dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Klumpit.
KUDUS- Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penularan covid-19 di tanah air. Mulai dari penyemprotan cairan disinfektan, hingga menempatkan fasilitas tempat cuci tangan di tempat keramaian, swalayan dan area publik lainnya.
Kali ini, mahasiswi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Noor Laila Safitri memiliki cara tersendiri untuk mensosialisasikan virus corona dan proses penyebarannya. Yakni menggunakan wayang kulit untuk menjelaskan seperti apa virus korona itu kepada anak-anak di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Kegiatan sosialisasi covid-19 dengan wayang dilaksanakan disela-sela anak-anak sedang mengikuti kegiatan belajar di rumah secara daring. Adapun tujuan diadakan sosialisasi itu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya virus corona dan proses penularannya.
"Diharapkan mereka (anak-anak) bisa lebih waspada menjaga kesehatannya, untuk mencegah penularan virus,’’ ujarnya. Dia menilai, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum sadar tentang adanya virus corona dan akan menjadikan fatal ketika tertular.

Kreatif, Mahasiswi Undip Gunakan Wayang Sosialisasikan Covid-19 ke Anak-anak
KUDUS- Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penularan covid-19 di tanah air. Mulai dari penyemprotan cairan disinfektan, hingga menempatkan fasilitas tempat cuci tangan di tempat keramaian, swalayan dan area publik lainnya.
Kali ini, mahasiswi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Noor Laila Safitri memiliki cara tersendiri untuk mensosialisasikan virus corona dan proses penyebarannya. Yakni menggunakan wayang kulit untuk menjelaskan seperti apa virus korona itu kepada anak-anak di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Kegiatan sosialisasi covid-19 dengan wayang dilaksanakan disela-sela anak-anak sedang mengikuti kegiatan belajar di rumah secara daring. Adapun tujuan diadakan sosialisasi itu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya virus corona dan proses penularannya.
"Diharapkan mereka (anak-anak) bisa lebih waspada menjaga kesehatannya, untuk mencegah penularan virus,’’ ujarnya. Dia menilai, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum sadar tentang adanya virus corona dan akan menjadikan fatal ketika tertular.
Terbuki sampai saat ini masih banyak masyarakat tidak memakai masker dan melaksanakan protokol kesehatan covid-19 saat beraktivitas di luar rumah. Sehingga, di era adaptasi kebiasaan baru atau new normal ini, Laila mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya warga Desa Klumpit, selalu memakai masker dan cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah beraktivitas di luar rumah.
"Kami juga berharap tidak berkerumun dan bepergian keluar rumah, jika tidak ada keperluan yang mendesak,’’ imbuhnya. Pada kesempatan itu, dirinya juga menjelaskan bagaimana menghadapi era adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi covid-19. Selain itu, barang apa saja yang harus dibawa saat berkegiatan di luar rumah, baik bekerja atau bepergian.
"Yang harus diketahui juga, bagaimana perilaku yang harus diterapkan di masa new normal,’’ tuturnya. Laila menambahkan, metode sosialisasi covid-19 dan new normal menggunakan wayang itu tenyata berhasil menarik perhatian anak-anak. Sehingga informasi yang diberikan itu dapat diterima secara maksimal.
"Kami juga berharap tidak berkerumun dan bepergian keluar rumah, jika tidak ada keperluan yang mendesak,’’ imbuhnya. Pada kesempatan itu, dirinya juga menjelaskan bagaimana menghadapi era adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi covid-19. Selain itu, barang apa saja yang harus dibawa saat berkegiatan di luar rumah, baik bekerja atau bepergian.
"Yang harus diketahui juga, bagaimana perilaku yang harus diterapkan di masa new normal,’’ tuturnya. Laila menambahkan, metode sosialisasi covid-19 dan new normal menggunakan wayang itu tenyata berhasil menarik perhatian anak-anak. Sehingga informasi yang diberikan itu dapat diterima secara maksimal.
Selain menggunakan wayang, pada kesempatan itu juga menggunakan lagu-lagu yang tentunya berkaitan dengan pandemi covid-19. "Anak-anak bisa mengikutinya dengan senang,’’ katanya dengan bangga. (red)
Tidak ada komentar