satumenitnews.com - Penjualan hewan kurban di Kudus tahun ini diprediksi mengalami penurunan hingga 50 persen, dibanding penjualan pada hari raya Idul Adha tahun lalu. Penurunan itu disebabkan banyak sekolah dan intansi yang tidak melaksanakan pemotongan hewan kurban karena pandemi Covid-19, Selasa (14/7).
![]() |
Moh Shodri (berpeci) tengah mengecek hewan ternaknya yang hendak dijual untuk hewan kurban pada hari raya Idul Adha mendatang. |
Di Kudus Omset Penjualan Hewan Kurban Menurun
KUDUS - Penjual kerbau warga Desa Singocandi, Kota
Kudus, Moh Shodri (50) mengatakan, penjualan hewan kurban pada hari raya Idul
Adha tahun ini diperkirakan mengalami penurunan cukup signifikan. Menurut Moh Shodri biasanya 20 hari sebelum pelaksaan
hari raya kurban, kerbaunya sudah terjual sampai 35 ekor.
‘’Sepertinya penjualan tahun ini turun banyak, sebab sampai hari ini baru terjual 29 ekor,’’ ungkap
Shodri.
Terkait harga, sambungnya, "Sampai saat ini
masih sama dengan tahun lalu yakni sekitar Rp 18,5 juta sampai Rp 35 juta.
Meski demikian, harga jual saat ini cenderung menurun karena
pembelinya tidak banyak, keuntungan penjualan juga tidak bisa terlalu
banyak. Yang penting laku untuk ganti pakan,’’
ujarnya.
Shodri juga menuturkan bahwa stok yang ada saat
ini tidak terlalu banyak, hanya 40 ekor. Sebab hewan kurban kerbau tersebut
didatangkan dari sejumlah kota yang saat ini berstatus zona merah covid-19,
seperti Banyuwangi, Malang, Magelang, perbatasan Kota Pekalongan dan sejumlah
daerah lainnya.
‘’Memang
saat ini barangnya langka karena tidak berani mendatangkan. Kerbau tersebut
saya datangkan dari daerah zona merah,’’ tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Kudus, Catur Sulistiyanto melalui Kasi Produksi dan Kesehatan Ternak Bidang
Peternakan, Sidi Pramono pun membenarkan, penjulan hewan kurban tahun ini
menurun, tetapi harganya masih stagnan. Artinya tidak ada kenaikan yang
signifikan dibanding hari-hari sebelumnya.
‘’Mungkin dalam sepekan sebelum hari raya terjadi
kenaikan,’’ imbuhnya.
Stok hewan kurban, lanjut Sidi, tahun ini juga menurun,
bahkan beberapa pekan yang lalu nyaris tidak ada hewan kurban yang siap jual
atau potong. Minimnya stok hewan kurban dampak dari pandemi covid-19 karena
hewan kurban yang dari luar daerah seperti Jatirogo dan Tuban Jawa Timur tidak bisa masuk ke wilayah Jawa
Tengah.
‘’Stok yang ada saat ini rata-rata
dari lokal saja, seperti Jepara, Pati, Rembang, Blora dan Kudus,’’ jelasnya.
Dia berharap, sepekan menjelang hari
raya kurban 31 Juli 2020 mendatang, stok wehan ternak untuk kurban dapat
kembali normal. Saat ini, stok hewan yang terpantau di Pasar Hewan Desa Gulang,
Kecamatan Mejobo Kudus, untuk kambing sekitar 120 ekor. Sedang kerbau dan sapi,
hanya sekitar 60 ekor.
‘’Hari raya kurban tahun lalu, stok
kambing bisa sampai 300 ekor dan untuk kerbau dan sapi bisa mencapai 150 ekor,’’
kata Sidi. (red)
Tidak ada komentar