satumenitnews.com - Sebanyak 56 paket sembako untuk anggota Pertuni Wonosobo berisi beras, mie kering, minyak goreng, masker, dan hand sanitizer kembali di berikan oleh Warga Tionghoa Wonosobo. Kegiatan berbagi ini diperuntukkan kepada penyandang tuna netra yang mayoritas merupakan pelaku jasa pijat, mereka terimbas secara ekonomi akibat pandemi.
“Sebelumnya kami sudah melakukan kegiatan sosial pembagian paket sembako secara bertahab di berbagai titik, termasuk di Kelurahan Wonosobo Timur, Wonosobo barat, Jaraksari, lalu juga di Masjid Al Mansur dengan total 1.500 lebih paket. Sekarang sesuai untuk anggota Pertuni 56 peket sesuai data Pertuni dan 70 paket lainnya untuk warga Tionghoa yang sudah tua tanpa penghasilan. Semoga kegiatan ini dapat sedikit meringankan beban kebutuhan sampai kondisi pulih,” harap Tri di sela pembagian sembako di Aula Rumah Makan Sari Rasa, Minggu (5/7).
Djoni Kusuma, koordinator usai pembagian sembako menambahkan bahwa kegiatan semacam ini akan terus dilanjutkan hingga dampak pandemi covid-19 benar-benar usai dan perekonomian kembali stabil. "Kegiatan ini akan kami teruskan sampai efek pandemi selesai. Kami akan terus gotong-royong membagikan Sembako dan berkoordinasi dengan komunitas maupun pemerintah untuk melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak covid-19," bebernya.
Sementara Latiful Khobir, Ketua Pertuni Wonosobo menyampaikan terima kasih kepada panitia pembagian sembako dari warga Tionghoa Wonosobo, ia mengaku banyak anggotanya tidak dapat mencari nafkah selama pandemi Covid-19 karena adanya pembatasan aktifitas.
“Kebanyakan dari kami berprofesi sebagai tukang pijat, biasanya seminggu ada 40 orang yang memakai jasa pijat, namun sejak akhir Maret hampir tidak ada sama sekali dan baru mulai ada akhir juni ini. Pemberian sembako dari ini sangat berarti bagi kami, semoga bermanfaat bagi teman-teman Pertuni dan digunakan sebaik-baiknya,” pungkas Khobir. (red)
Bantuan Sembako Gelombang Ketiga Warga Tionghowa Untuk Pertuni
Wonosobo, Wakil Koordinator Pembagian Bansos, Agus Tri Susanto, menerangkan kegiatan ini telah dilakukan sebanyak tiga gelombang, gelombang pertama diberikan kepada warga terdampak Covid-19 pada tanggal 10/11 Mei di Kelurahan Wonosobo Barat/Timur, kemudian gelombang kedua pembagian sembako di Masjid Al mansur untuk warga dan Pkl pada tanggal 8 Juni 2020.“Sebelumnya kami sudah melakukan kegiatan sosial pembagian paket sembako secara bertahab di berbagai titik, termasuk di Kelurahan Wonosobo Timur, Wonosobo barat, Jaraksari, lalu juga di Masjid Al Mansur dengan total 1.500 lebih paket. Sekarang sesuai untuk anggota Pertuni 56 peket sesuai data Pertuni dan 70 paket lainnya untuk warga Tionghoa yang sudah tua tanpa penghasilan. Semoga kegiatan ini dapat sedikit meringankan beban kebutuhan sampai kondisi pulih,” harap Tri di sela pembagian sembako di Aula Rumah Makan Sari Rasa, Minggu (5/7).
![]() |
Pemberian sembako oleh koordinator ke anggota Pertuni Wonosobo |
Djoni Kusuma, koordinator usai pembagian sembako menambahkan bahwa kegiatan semacam ini akan terus dilanjutkan hingga dampak pandemi covid-19 benar-benar usai dan perekonomian kembali stabil. "Kegiatan ini akan kami teruskan sampai efek pandemi selesai. Kami akan terus gotong-royong membagikan Sembako dan berkoordinasi dengan komunitas maupun pemerintah untuk melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak covid-19," bebernya.
Sementara Latiful Khobir, Ketua Pertuni Wonosobo menyampaikan terima kasih kepada panitia pembagian sembako dari warga Tionghoa Wonosobo, ia mengaku banyak anggotanya tidak dapat mencari nafkah selama pandemi Covid-19 karena adanya pembatasan aktifitas.
“Kebanyakan dari kami berprofesi sebagai tukang pijat, biasanya seminggu ada 40 orang yang memakai jasa pijat, namun sejak akhir Maret hampir tidak ada sama sekali dan baru mulai ada akhir juni ini. Pemberian sembako dari ini sangat berarti bagi kami, semoga bermanfaat bagi teman-teman Pertuni dan digunakan sebaik-baiknya,” pungkas Khobir. (red)
Tidak ada komentar