Breaking News

Angka Kematian Covid-19 di Jateng Tembus 7 Persen

satumenitnews.com - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat angka kematian karena COVID-19 di Jawa Tengah per Jumat (3/7) lusa mencapai tujuh persen. Meski demikian angka tersebut dinilai masih rendah, dibanding angka kesembuhan mencapai 50 persen dari total kasus yang terkonfirmasi.

Angka Kematian Covid-19 di Jateng Tembus 7 Persen
Yulianto Prabowo, Kepala Dinkes Provinsi Jateng


Angka Kematian Covid-19 Di Jateng Tembus 7 Persen

KUDUS – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo usai menyerahkan bantuan Jogo Tonggo Kit di Pendapa Kabupaten Kudus baru-baru ini mengatakan kasus angka meninggal karena Covid-19 saat ini sebesar tujuh persen dari semua kasus.  Angka tersebut dinilai masih rendah, dibanding angka kesembuhan mencapai 50 persen dari total kasus yang terkonfirmasi. Meski demikian, pihaknya menargetkan angka tersebut dapat ditekan lagi hingga di bawah empat persen. 

Menurut Yulianto, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kematian itu meningkat, selain karena usia pasien juga tingginya mobilitas masyarakat di tengah pandemi covid-19.

‘’Peningkatan sebab kematian  selain faktor usia juga dipengaruhi kondisi pasien yang memiliki penyakit penyerta, akhirnya resiko kematan juga ikut meningkat,’’ tuturnya. 

Sedang penyebab meningkatnya angka  faktor kesembuhan, menurutnya dipengarhui faktor penemuan kasus yang sangat cepat dan dini. Ketika kasus ditemukan di awal dan gejala masih ringan, tim medis dapat segera melakukan tindakan untuk kesembuhan pasien.

’’Diawal angka kesembuhan mencapai 15 persen, sekerang meningkat hingga 50 persen,’’ imbuhnya.

Lebih lanjut, melonjaknya angka kesembuhan karena di belasan rumah sakit di wilayah Jateng sudah memiliki laboratorium dan alat real time polymerase chain reaction (RT-PCR). Terbaru, sejumlah rumah sakit daerah juga memiliki alat uji swab tersebut, yakni Kabupaten Brebes, Magelang dan Kudus.

‘’Laborat ini dapat mendukung percepatan penanganan covid-19,’’ tandasnya.

Yulianto menambahka, ada dua pengertian jika suatu daerah angka kasus Corona terus meningkat. Pertama, di daerah tersebut ditemukan jumlah penyakit bertambah banyak, dan yang kedua karena penemuan kasusnya banyak.

‘’Kalau penyakit bertambah banyak itu jelek. Tapi kalau temuannya (kasus Covid-19) yang banyak, itu bagus (karena segera tertangani),’’ ujar dia. (red)

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...