Sendratari Mahakarya Dihyang Endrya Pra Astha Tampil Menakjubkan
Sendratari Mahakarya Dihyang Endrya Pra Astha Tampil Menakjubkan - Wonosobo, Puncak dari Babad Dieng adalah Sendratari dengan judul Dihyang Endrya Pra Astha yang tampil menakjubkan di Taman Syailendra Dieng. Maha karya Sendratari Dihyang Endrya Pra Astha digarap oleh praktisi seni dari berbagai macam latar belakang, seperti praktisi seni yang berasal dari Institut Seni Indonesia Surakarta, SMK N 8 Surakarta, anggota Wayang Orang Sriwedari Surakarta, Sanggar Satria dan lain-lain, Sabtu (31/8).
Sendratari Endrya Pra Astha bercerita tentang sejarah Dieng yang jarang diketahui oleh khalayak luas. Selama ini sejarah Dieng yang diketahui masyarakat umum adalah perkembangan Zaman Syailendra dan Sanjaya. Namun, ternyata sebelum Syailendra dan Sanjaya Dieng telah memiliki peradaban yang dipimpin oleh Datsu Sang Sambadra, ia adalah penguasa Negeri Pucangsula.
"Untuk meningkatkan kualitas event Pariwisata kita harus memiliki pembanding dengan event yang lain, sehingga dapat menaikkan kualitas dan produktivitas pariwisata di Dataran Tinggi Dieng," Jelas Andang. Ia juga mengatakan akan menggelar Event Babad Dieng rutin setiap tahun dengan mengedepankan budaya asli sebagai sajiannya.
"Babad Dieng akan kami gelar rutin tiap tahun dengan menonjolkan sosial dan seni budaya asli daerah," pungkasnya.
Sendratari Mahakarya Dihyang Endrya Pra Astha Tampil Menakjubkan
Sendratari Endrya Pra Astha bercerita tentang sejarah Dieng yang jarang diketahui oleh khalayak luas. Selama ini sejarah Dieng yang diketahui masyarakat umum adalah perkembangan Zaman Syailendra dan Sanjaya. Namun, ternyata sebelum Syailendra dan Sanjaya Dieng telah memiliki peradaban yang dipimpin oleh Datsu Sang Sambadra, ia adalah penguasa Negeri Pucangsula.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Wonosobo One Andang, Babad Dieng yang digelar oleh Pemkab Wonosobo bukan untuk menyaingi event besar yang sudah rutin dilaksanakan di Dieng, tetapi sebagai momentum untuk menunjukkan kekayaan budaya yang ada di Wilayah Dataran Tinggi Dieng sekaligus sebagai pembanding sehingga bisa berkembang dengan lebih baik lagi.
"Untuk meningkatkan kualitas event Pariwisata kita harus memiliki pembanding dengan event yang lain, sehingga dapat menaikkan kualitas dan produktivitas pariwisata di Dataran Tinggi Dieng," Jelas Andang. Ia juga mengatakan akan menggelar Event Babad Dieng rutin setiap tahun dengan mengedepankan budaya asli sebagai sajiannya.
"Babad Dieng akan kami gelar rutin tiap tahun dengan menonjolkan sosial dan seni budaya asli daerah," pungkasnya.
Pewarta: Ariyani
Editor: Malindra
Tidak ada komentar