Jamaah Pengajian Jumat Berkah Pasar Induk Wonosobo Kunjungi Yayasan Dzikrul Ghofilin Erorejo
Jamaah Pengajian Jumat Berkah Pasar Induk Wonosobo Kunjungi Yayasan Dzikrul Ghofilin Erorejo - Wonosobo, Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Induk mendampingi 20 Perwakilan Jamaah pengajian Jumat berkah Pasar Induk Wonosobo kunjungi Pondok Rehabilitasi Mental Dzikrul Ghofilin di Erorejo, Wadaslintang. Tujuan kedatangan Perwakilan PPPIW dan Jamaah untuk memberikan pakaian bekas pantas pakai dan Santunan sebesar 4 juta rupiah hasil swadaya Jamaah Jumat Berkah Pasar Induk Wonosobo, Rabu (11/09).
“Kami merasa tergerak membantu Pak Hamid dan bu Utiyah karena setiap harinya harus memberi makan sedikitnya 160 orang pasien. Belum lagi masalah kebutuan lainnya seperti air bersih yang sudah 3 hari katanya tidak mengalir,” tutur H. Bambang..
Setelah penyerahan bantuan, jamaah diajak untuk melihat kondisi pasien yang terdiri dari 97 laki laki dan 63 wanita di lokasi pondok. Menurut Utiyah yang bekerja sebagai guru SD tersebut, dari waktu kewaktu pasien yang datang semakin bertambah, sementara jumlahnya yang kembali kemasyarakat tidak seimbang dengan yang datang.
Jamaah Pengajian Jumat Berkah Pasar Induk Wonosobo Kunjungi Yayasan Dzikrul Ghofilin Erorejo
H. Bambang, yang mewakili jamaah pengajian Jumat berkah mengatakan tujuan kunjungan tersebut untuk meringankan kebutuhan panti rehabilitasi yang dikelola Hamid dan Utiyah bersama keluarganya yang hingga kini menampung sedikitnya 160 pasien gangguan jiwa.
“Kami merasa tergerak membantu Pak Hamid dan bu Utiyah karena setiap harinya harus memberi makan sedikitnya 160 orang pasien. Belum lagi masalah kebutuan lainnya seperti air bersih yang sudah 3 hari katanya tidak mengalir,” tutur H. Bambang..
![]() |
Endah, perwakilan jamaah menyerahkan pakaian pantas pakai kepada Utiyah selaku pengurus pondok. |
Setelah penyerahan bantuan, jamaah diajak untuk melihat kondisi pasien yang terdiri dari 97 laki laki dan 63 wanita di lokasi pondok. Menurut Utiyah yang bekerja sebagai guru SD tersebut, dari waktu kewaktu pasien yang datang semakin bertambah, sementara jumlahnya yang kembali kemasyarakat tidak seimbang dengan yang datang.
"Pasien yang sudah sembuh juga banyak dan sudah dikembalikan ke keluarganya, tetapi pasien baru juga lebih banyak. Karena keterbatasan tempat, biaya operasional dan tenaga adakalanya pasien kami tolak," jelas Utiyah.
Pewarta: Xopres
Editor: Malindra
Tidak ada komentar