Wiwit Metik Sata Menjadi calon Destinasi Wisata Baru Desa Reco
Wiwit Metik Sata Menjadi calon Destinasi Wisata Baru Desa Reco - Tradisi Ritual "Wiwit Metik Sata" atau diartikan dalam bahasa Indonesia memulai memetik tembakau akan diangkat menjadi Destinasi Wisata unggulan di lereng Sindoro Sumbing. Tradisi turun-temurun masyarakat yang biasanya dilakukan oleh masing-masing keluarga di Dusun Anggrunggondok, Desa Reco, Kecamatan Kretek Wonosobo ini dijadikan salah satu destinasi wisata unggulan.
Sebelumnya ritus wiwit metik sata dilaksanakan oleh masing masing keluarga, namun kali ini kegiatan ini dilaksanakan secara serempak oleh masyarakat dusun Anggrunggondok.
"Wiwit Metik Sata merupakan ritual tahunan yang dijalankan para petani tembakau di Desa Reco untuk mengawali panen yang biasanya jatuh pada bulan Agustus. Ritual ini dilaksanakan sebagai lambang permohonan izin kepada Tuhan serta alam untuk memetik hasil dari daun tembakau sebagai rezeki para petani," terang Mbah Tito, sesepuh adat di desa Reco yang memimpin jalannya ritual.
"Ritual ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda, warga petani, serta masyarakat umum bahwa di era kuno berbagai ritual dijalankan untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk panen tembakau," tambahnya.
Ia juga mengatakan kekawatirannya jika tradisi ini tidak diangkat ke muka umum, sejarah serta budaya di era kuno akan punah.
Kabid kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kristina Dewi juga berharap kegiatan ini selain melestarikan budaya juga bisa menjadi Destinasi Wisata Khusus. "Harapanya kedepan ritual ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata khusus di Desa Reco" ujar Kristiana.
"Dan juga menjadikan keberlangsungan, kemajuan serta kelestarian alam di sekitar lereng Sindoro dan Sumbing sesuai dengan motto kegiatan kali ini yakni Lestari Alamnya, Lestari Budayanya, Lestari Masyarakatnya," harap Kristina.
Pewarta: Ariyani
Editor: Malindra
Wiwit Metik Sata Menjadi calon Destinasi Wisata Baru Desa Reco
Setelah beberapa yang lalu rangkaian festival Sindoro Sumbing telah digelar, kini giliran puncak festival, salah satu kegiatan tersebut adalah Ritus Wiwit Metik Sata yang digelar di Dusun Anggrunggondok Desa Reco (19/7).Sebelumnya ritus wiwit metik sata dilaksanakan oleh masing masing keluarga, namun kali ini kegiatan ini dilaksanakan secara serempak oleh masyarakat dusun Anggrunggondok.
"Wiwit Metik Sata merupakan ritual tahunan yang dijalankan para petani tembakau di Desa Reco untuk mengawali panen yang biasanya jatuh pada bulan Agustus. Ritual ini dilaksanakan sebagai lambang permohonan izin kepada Tuhan serta alam untuk memetik hasil dari daun tembakau sebagai rezeki para petani," terang Mbah Tito, sesepuh adat di desa Reco yang memimpin jalannya ritual.
"Ritual ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda, warga petani, serta masyarakat umum bahwa di era kuno berbagai ritual dijalankan untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk panen tembakau," tambahnya.
Ia juga mengatakan kekawatirannya jika tradisi ini tidak diangkat ke muka umum, sejarah serta budaya di era kuno akan punah.
Kabid kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kristina Dewi juga berharap kegiatan ini selain melestarikan budaya juga bisa menjadi Destinasi Wisata Khusus. "Harapanya kedepan ritual ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata khusus di Desa Reco" ujar Kristiana.
"Dan juga menjadikan keberlangsungan, kemajuan serta kelestarian alam di sekitar lereng Sindoro dan Sumbing sesuai dengan motto kegiatan kali ini yakni Lestari Alamnya, Lestari Budayanya, Lestari Masyarakatnya," harap Kristina.
Pewarta: Ariyani
Editor: Malindra