Breaking News

KOMINFO AJAK AKTIFIS MEDSOS PERANGI HOAX

kumpulkan aktifis medsos wonosobo untuk diajak berantas hoax 

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo mengajak puluhan admin media sosial dan media online untuk menguatkan komitmen memerangi berita berita palsu, atau yang kini populer dengan sebutan hoax. Komitmen dari para admin tersebut menjadi penting mengingat sebagian berita bohong kini tersebar melalui akun - akun media sosial. Kepala Seksi Informasi Publik, Sri Fatonah Ismangil menyebut hoax berbahaya karena selain sulit dikendalikan, juga berpotensi memunculkan konflik yang bahkan dapat memicu perpecahan. "Hoax ini sulit dikendalikan karena penyebarannya sangat acak dan hampir tidak dapat ditelusuri asal muasalnya, terutama apabila melalui grup - grup di media whatsapp atau semacamnya," terang Fatonah di depan para admin medsos yang mengikuti diskusi di aula Diskominfo, Selasa (28/3).

Para admin medsos, diharapkan Fatonah mampu menyaring informasi - informasi yang sekiranya kurang valid dan tidak disertai sumber jelas, apabila hendak menyebarluaskan ulang alias merepostnya. "Jangan asal repost sebelum memastikan Informasi atau berita yang muncul itu benar serta tidak berpotensi memunculkan konflik di masyarakat," pintanya. Admin, menurut Fatonah juga mesti mampu berpikir jernih dan bijak, terlebih bagi yang akun mereka memiliki pengikut cukup banyak.

Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Diskominfo, Dwiyama SB. Dwiyama yang juga merupakan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Wonosobo mengatakan, bahwa kualitas layanan informasi publik sangat tergantung pada pemahaman yg sama terkait informasi tersebut. Ia berharap, seluruh admin media online dan media sosial di Wonosobo dapat menyikapi ini dengan mengemas informasi sefaktual dan setransparan mungkin namun tetap sesuai dg kaidah regulasi yang berlaku. Sebelum share di akun masing-masing, Dwiyama meminta para admin untuk meneliti apakah konten yang hendak disebarluaskan benar adanya, serta mengandung nilai informasi yang bermanfaat. "Untuk memastikan apakah Informasi itu hoax atau bukan, sekarang sudah ada fasilitas berupa aplikasi yang bisa diunduh di playstore google," jelasnya. Aplikasi yang diinisiasi oleh masyarakat anti hoax Indonesia (Mafindo) itu, disebut Dwiyama bernama HBT, atau Hoax Buster Tools. 

Cara kerja HBT, menurut salah satu anggota Mafindo Wonosobo, Astin Meiningsih tidak rumit, karena pembaca tinggal membandingkan berita yang disanksikan kebenarannya dengan berbagai sumber di database HBT. "Contoh nya soal berita telur palsu, juga dapat dicek kebenarannya di HBT apakah itu merupakan berita dengan sumber yang valid atau tidak," ungkap Astin. Akurasi hasil cek berita melalui HBT disebut Astin dapat dipercaya karena Mafindo selaku penggagas, bekerjasama dengan Dewan Pers Indonesia.(***)











Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...