TAKUT IRIGASI JEBOL WARGA BERI TANGGUL KARUNG PASIR
Satumenitnews.Wonosobo,- Curah hujan tinggi terus berlangsung di wilayah Wonosobo dan sekitarnya. Warga masyarakat harus waspada dengan situasi seperti ini.
Wonosobo merupakan daerah yang rawan terhadap segala macam bencana, baik tanah longsor, banjir bandang, puting beliung khususnya yang sering terjadi dibeberapa wilayah adalah longsor. Tingkat kemiringan tanah yang sangat tinggi, sangat memicu terjadinya tanah longsor.
Hujan deras yang hampir terjadi setiap waktu, akan mempercepat longsornya tanah yang tidak mempunyai penahan. Sangat berbeda dengan keadaan tanah yang ada tanamannya, paling tidak ada resapan lewat akar pohon/tanaman yang ada. Saluran irigasipun tidak luput dari keadaan serupa, karena debit air yang tinggi, sedang keadaan pondasi tidak kokoh atau karena termakan usia hingga banyak rembesan disana sini sehingga memicu jebolnya senderan dan tanggul irigasi.
Hal serupa juga terjadi di saluran Irigasi Kemadu, desa Pakuncen, Selomerto, Wonosobo yang tempo hari jebol karena kikisan air. Jebolnya Irigasi Kemadu ditindak lanjuti oleh perangkat desa setempat, berkoordinasi dengan babinsa dan babinkamtibmas, menghasilkan mufakat untuk diadakan kerja bhakti mengatasi jebolnya tanggul susulan, warga Pakuncen dengan dibantu anggota Koramil dan Polsek Selomerto, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua perangkat melaksanakan kerja bhakti bersama memberi penahan tambahan dengan karung berisi tanah dan pasir, Rabu (21/2).
Malno Kepala Desa Pakuncen hadir pula dalam kerja bakti, termasuk unsur dari Kecamatan, selain Koramil dan Polsek. Bantuan dari tetangga Desa Gunung tawang dipimpin langsung Kades kyai Abu Yahmin dengan warga 100 orang.
"Jika terjadi longsor saluran yang sangat diandalkan warga Gunungtawang, kita juga yang merasakan. Maka hari ini kita laksanakan kerja bhakti dengan bantuan dari unsur TNI, Polri dan unsur Kecamatan, kita beramai ramai memasang karung berisi tanah pada saluran irigasi, agar dapat menahan lajunya air sampai kebawah. Dengan demikian warga kita yang mayoritas bermata pencaharian petani, akan tetap bisa bekerja mengolah lahannya" tandas Kyai Abu Yahmin.
Kapten Inf Kusno Miharto selaku Danramil-10/Selomerto membenarkan adanya longsor yang menimpa saluran Irigasi Kemadu. "Tindakan yang kita laksanakan dengan mengerahkan personel TNI, Polri, unsur Kecamatan dan warga setempat, termasuk antuan tenaga dari Desa Gunungtawang untuk mengisi karung dengan tanah dan pasir, yang sudah terisi tanah kita tata dengan rapi dan kita patok, agar tidak hanyut terkena derasnya aliran air" terangnya.
"Beratus karung terpasang memanjang saluran yang longsor tempo hari. Kita berharap dengan terpasangnya deretan karung berisi tanah akan menahan pondasi longsor agar tidak meluas. Pekerjaan ini memang bersifat sementara sambil menunggu perbaikan permanen dari dinas terkait" tandas Kapten Inf Kusno Miharto.(***)
Tidak ada komentar