Breaking News

Wisata "Raja Ampat Kudus" Ditutup Sementara

satumenitnews.com - Wisata Bukit Puser Angin yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus untuk sementara waktu kembali ditutup menyusul adanya gesekan sejumlah pihak dan untuk mengatur strategi terbaik terkait pengelolaan destinasi wisata “Raja Ampat Kudus” tersebut. Minggu (30/8)
Wisata "Raja Ampat Kudus" Ditutup Sementara
Kawasan Bukit Puser Angin dengan latar pemandangan indah Waduk Bendungan Logung yang ramai dikunjungi wisatawan.

Wisata "Raja Ampat Kudus" Ditutup Sementara

KUDUS- Menurut Camat Jekulo, Wisnubroto Jayawardhana berdasarkan hasil rapat yang melibatkan sejumlah pihak terkait, diputuskan Bukit Puser Angin harus ditutup untuk sementara waktu. Langkah tersebut dinilai sebagai langkah tepat untuk mengurangi potensi gesekan dan mencari format terbaik pengelolaan objek wisata setempat.

‘’Pada dua kali rapat yang dilaksanakan itu juga diputuskan, wisata Bukit Puser Angin juga harus memberi manfaat bagi masyarakat Desa Klaling dan Tanjungrejo,’’ jelas Wisnu. Pihaknya juga menegaskan, tidak ada pihak baik dari Desa Klaling maupun Tanjungrejo yang dapat mengeklaim atau yang memiliki kuasa atas pengelolaan wisata Bukit Puser Angin. Semua komponen dari kedua desa itu harus dilibatkan untuk turut serta destinasi wisata “Raja Ampat Kudus”.

Tidak cukup hanya itu, sambung Wisnu, berdasarkan hasil rapat semua pihak telah menyepakati, lokasi Bukit Puser Angin akan menjadi objek wisata andalan di wilayah Kecamatan Jekulo dimasa mendatang. Semua akan bergerak bersama memajukan potensi wisata tersebut dengan konsep yang dimiliki Perhutani selaku pemilih wilayah.

‘’Kedua belah pihak harus satu suara,’’ tegasnya.

Terpisah, Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahardiyanto saat ditemui mengaku sepakat jika semua komponan di dua desa mendapat manfaat. Dia juga mengaku tidak pernah khawatir, jika Raja Ampat Kudus itu dikelola bersama-sama dengan masyarakat Desa Klaling.  

‘’Masing-masing desa sudah mempunyai strategi, bagaimana memanfaatkan objek wisata Puser Angin untuk kemakmuran warganya,’’ kata Chris.  

Bahkan warganya, kata Chris, sudah disiapkan untuk menjadi tamu dan teman yang baik bagi wisatawan. Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada warganya, untuk turut serta memperindah wajah desa guna menarik minat pengunjung di wilayahnya.

‘’Tidak hanya infrastrukturnya saja, tapi kami juga berupaya mengubah pola pikir masyarakat,’’ jelasnya.

Secara singkat, Dia juga menjelaskan sebuah konsep untuk pengembangan wisata Bukit Puser Angin. Salah satunya membuat akses baru menuju kawasan Puser Angin yakni Jembatan Pelangi. Menurutnya, jembatan yang rencana akan dibangun pada 2021 itu relatif lebih singkat dan nyaman bagi wisatawan.

‘’Jika Jembatan Pelangi itu sudah jadi, untuk sampai di Puser Angin sekitar 10 menit,’’ pungkasnya. (red)

Tidak ada komentar

Terbaru

 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengaku telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru kepada Kemenparekraf beberap...