DAMKAR KHAWATIRKAN KESELAMATAN PEDAGANG DAN PEMBELI DI JALAN KARTINI
Perpindahan PKL alun-alun di Jalan Kartini selatan SMPN 1 Wonosobo pasca larangan aktivitas seputar alun-alun menuai kritik anggota Damkar, meski sebelumnya sudah ada pedagang yang menempati sisi selatan bahu jalan Kartini. Eksekusi larangan aktivitas seputar alun-alun yang dirasa mendadak dan tanpa koordinasi solusi penempatan membuat PKL memindahkan aktivitasnya di Jalan Kartini, lajur barat (selatan SMPN 1 Wonosobo).
(anji)
Para PKL eks seputar alun-alun menempati dua sisi bahu jalan tersebut yang kemudian memancing kekhawatiran anggota DAMKAR. “Kalau satu sisi bahu jalan kami masih mentolelir, tapi untuk dua sisi kami khawatir bila ada kejadian kebakaran kami tidak bisa menjamin keselamatan PKL dan pembelinya di dua sisi bahu jalan tersebut,” ujar Yono, salah satu anggota DAMKAR yang sedang bertugas. Kekhawatiran itu sangat beralasan mengingat aktivitas mobil DAMKAR saat ada kejadian kebakaran akan memobilitas kendaraan dengan sangat cepat.
Salah satu ketua paguyuban PKL alun-alun, Eko, mengatakan bahwa pasca larangan aktivitas seputar alun-alun pihak pemerintah belum memberikan solusi alternatif penempatan, “Kami memang mendapat surat dari satpol PP 2 hari sebelum eksekusi, tetapi di situ tidak tertera batas waktu eksekusi sehingga kami pikir itu hanya bentuk sosialisasi,” terang Eko. Dari alasan tersebut para PKL kemudian menempatkan diri di luar zona larangan yang salah satunya adalah Jalan Kartini sisi barat (Selatan SMPN 1 Wonosobo).
baca juga:
Masyarakat Diimbau Turut Jaga Ketertiban Alun-Alun Kota
baca juga:
Masyarakat Diimbau Turut Jaga Ketertiban Alun-Alun Kota
Kepada satumenitnews.com beberapa anggota Damkar menyarankan PKL untuk meminta ijin kepada BPBD untuk menempati atau mencari solusi pemakaian bahu jalan tersebut. “Saran saya perwakilan PKL untuk segera meminta ijin atau minta solusi ke BPBD atau ke dinas terkait karena kami tidak bisa menjamin keselamatan baik pedagang atau pembeli saat ada kejadian yang tidak bisa di prediksi kapan terjadinya,” pungkas Yono.
Editor. Cici
Tidak ada komentar